REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyampaikan, perbedaan pandangan politik tak menjadi halangan untuknya berkawan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Berbicara dari hati ke hati dengan Gatot, dia maknai sebagai pembicaraan yang tak ada kepura-puraan di dalamnya.
"Tak ada problem bagi saya dan Pak Gatot untuk tetap berkawan, baik meski posisi dan pandangan politik berbeda," jelas Mahfud kepada Republika lewat pesan singkat, Sabtu (28/11).
Melalui akun Twitternya, Mahfud mengunggah, fotonya bersama dengan Gatot saat bertemu di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Jumat (27/11). Menurut Mahfud, dia dengan Gatot melakukan pembicaraan yang berasal dari hati ke hati.
"Bicara dari hati ke hati itu bicara tidak berpura-pura, tidak tricky," ungkap mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Mahfud juga mengatakan, saat pertemuan itu, tidak ada pembahasan soal politik. Dia dengan Gatot hanya saling bertukar cerita tentang hal-hal lain di luar politik. Cerita-cerita yang ia bahas dengan Gatot itu terkait keluarga, perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta, pertemanan dengan mantan Ketua Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta, Rochmat Wahab, dan lainnya.
"Kami bicara dari hati ke hati dalam arti bukan sekadar basa basi di mulut. Bicara betul-bet seperti saudara, ditampakkan dari gesture dan ekspresi wajah yang tulus. Tak ada pembicaraan politik," tulis Mahfud di akun Twitternya, @mohmahfudmd, dikutip Sabtu (28/11).
Sebelumnya, Mahfud mencuit di Twitternya soal pertemuan itu dengan disertai foto dirinya duduk di sebelah Gatot. Dalam cuitannya itu Mahfud menyampaikan, dia dan Gatot hadir dalam acara akad nikah putri dari Rochmat Wahab.
"Kami duduk berjejer dan ngobrol tentang banyak hal dari hati ke hati. Kami sama-sama hadir dalam acara akad nikah putrinya Prof Rochmat Wahab, eks Rektor UNY dan Eks Ketua NU DIY. Kami juga berdoa khusyuk untuk mempelai," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika