REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat berencana akan menambah jumah pemasangan roller barrier atau teknologi silinder putar untuk mengurangi tingkat fatalitas dalam kecelakaan pada 2021 mendatang. Saat ini terdapat 12 titik yang telah dipasang roller barrier dengan panjang secara keselurhan sekitar 960 meter.
Menurut Kepala Dishub Jabar, Hery Antasari, sebanyak 12 titik yang telah dipasang roller barrier tersebut dilakukan pada pada tahu 2018 dan 2019. Karena, pada 2020 ini Dishub Jabar tidak melakukan pengadaan dan pemasangan roller barrier karena anggarannya digunakan untuk penanganan covid-19.
"Sampai saat pengadaan rollbering baru dua tahun anggaran, 2018 dan 2019 jadi belum banyak dari kebutuhan yang ada yang seharusnya kita sediakan. Baru 12 titik selama dua tahun anggaran, kurang lebih yang sudah ada itu sekitar 960 meter," ujar Hery kepada wartawan di Bandung akhir pekan ini.
Pada 2021 mendatang, kata dia, Dishub Jabar akan memasang roller barrier dengan total sekitar 480 meter di beberapa titik yang dinilai rawan terjadi kecelakaan hingga menimbulkan korban meninggal dunia. Rencananya jalur yang akan dipasang roller barrier diantaranya di jalur Ciater, Cikidang dan Cikole.
"Idealnya target kita untuk beberapa tahun kedepan itu 20 persen dari kebutuhan kita sudah roller barrier, kurang lebih 3200 meter, sekarang kan 1300-an itu termasuk untuk 2021 manti. Jadi masih ada PR-nya sekitar 2000 meter," kata Hery.
Hery mengatakan, roller barrier sangat dibutuhkan terutama di jalur provinsi yang kerap terjadi kecelakaan. Hal itu, terbukti dengan roller barrier yang telah dipasang, seperti di tikungan Jalan Raya Cikidang-Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi dan Jalan Raya Cijambe-Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
"Dari beberapa kejadian, ada kecelakaan terselamatkan oleh rollberier zero fatalitas atau meninggal dunia, ini bisa mengurangi," kata Hery.