REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri mengadakan kegiatan webinar melalui aplikasi BISA AI untuk mahasiswa semester satu. Kegiatan webinar ini diadakan oleh Program Studi (Prodi) Sistem Informasi dengan mengusung tema “Webinar Manajemen Big Data dan AI (Artificial Intelligence) untuk Edukasi”. Peserta mengikuti kegiatan webinar secara online melalui https://bisa.ai/, Rabu (25/11).
Kegiatan Webinar Manajemen Big Data dan AI untuk Edukasi diselenggarakan bersama dengan Tim Bisa.Ai dan DQLab. Acara itu menghadirkan dua pembicara yang ahli di bidangnya yaitu M. Octaviano Pratama sebagai co-founder BISA AI dan Bhaskoro Muthohar, staf Data Management and Operation Fintech Data Center AFPI, serta salah satu Member DQLab. Nurmalasari selaku moderator, yang juga menjabat sebagai sekretaris Prodi SI. Acara ini diadakan secara daring pada pukul 09.00 - 12.00 WIB.
Octaviano selaku pembicara pertama menjelaskan tentang manajemen AI untuk edukasi. Octaviano menjelaskan apa itu data, bagaimana cara mengolah data di machine learning dan juga bagaimana cara manajemen AI untuk implementasi data dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, Bhaskoro selaku pembicara kedua memaparkan tentang pentingnya data, untuk apa data digunakan, serta apa itu data science. Bhaskoro juga menceritakan pengalamannya belajar mengolah data untuk pemula, memberikan refrensi buku-buku tentang data science untuk memulai belajar.
Sukmawati Anggraeni Putri, ketua Program Studi SI mendukung kegiatan webinar ini. Ia berharap, selain memberikan ilmu dan pengetahuan baru, semoga webinar ini dapat membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi.
“Karena kegiatan webinar ini sudah sejalan dengan pilihan outline skripsi Prodi SI dimana salah satu outline mengenai pengolahan big data menjadi sebuah keputusan,” katanya melalui keterangan pers, Kamis (26/11).
Ia berharap kegiatan webinar yang rutin diadakan setiap tahunnya ini akan memberi wawasan yang lebih luas bagi mahasiswa dan semoga materi-materi yang disampaikan dapat menjadi landasan bagi mahasiswa dalam mengerjakan skripsinya.
“Semoga mahasiswa dapat termotivasi untuk memulai belajar dasar-dasar data science dan ke depannya mampu mengolah dan memanfaatkan peluang dari adanya big data,” ujar Sukma.