REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung menggelar tes rapid untuk petugas KPPS. Tes dilaksanakan sejak Kamis (26/11) hingga Rabu (2/12) mendatang.
Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya menyebut tes dilakukan secara bersamaan di seluruh Kabupaten Bandung. Tes ini digelar agar pemilih bisa merasa nyaman dan aman menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada 9 Desember mendatang."Dengan hasil non reaktif itu bisa menjamin pada masyarakat untuk tenang, nyaman dan tidak ragu untuk datang ke TPS, Insya Allah semua dalam keadaan sehat dan yang reaktif tidak akan bekerja," kata Agus, Jumat (27/11).
Agus menegaskan tidak akan ada pergantian petugas jika ada petugas KPPS yang hasil tes rapidnya reaktif. Dinkes pun akan melanjutkan dengan tracing untuk memastikan penyebaran Covid-19 bisa terhenti.
"Kita atur teknisnya dengan isolasi mandiri dan gugus tugas punya kepentingan untuk bisa mentracing supaya pengendalian Covid-19 itu bisa lebih terpantau dan terkendali," kata Agus.
Agus menyebut dengan adanya tes massal ini bisa menjadi kontribusi Pilkada agar penyebaran Covid-19 khususnya di Kabupaten Bandung bisa terpantau. Sehingga gugus tugas bisa melihat kesimpulan dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini.
Sayangnya, Agus menolak untuk menjawab pertanyaan jumlah KPPS yang reaktif pada hasil tes rapid. Menurutnya, akan ada perhitungan apakah data akan diumumkan setiap harinya atau akumulasi hasil tes secara keseluruhan."Karena saya belum dapat hasil secara detail, tapi ini adalah hak publik untuk mengetahui. Tapi kalau reaktif, kita pastikan yang bersangkutan tidak bekerja dan tidak akan kita ganti," kata Agus.