REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali beraksi di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, pada Kamis (27/11). Mereka menyerang pasukan tim gabungan yang tengah melakukan kegiatan pengamanan wilayah dan mengakibatkan tiga orang anggota TNI dari Yonif R 700/WYC menderita luka tembak.
"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 15.15 WIT di sekitar Kampung Kendibam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (27/11) malam.
Suriastawa mengatakan, pasukan TNI yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan pasukan gabungan yang berasal Yonif R 700/WYC yang memiliki tugas rutin mengamankan wilayah Nduga dari gangguan KKSB. Menurut dia, kontak tembak terjadi kurang lebih selama 30 menit. TNI melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut hingga petang.
Dari kejadian tersebut, tiga orang prajurit TNI menderita luka tembak. Suriastawa mengatakan, ketiganya sudah mendapatkan perawatan pertama di lapangan dan telah dievakuasi dari lokasi kejadian ke RSUD Mimika, Papua, dengan aman menggunakan helikopter Caracal TNI Angkatan Udara (AU).
“Yang bersangkutan dalam keadaan stabil dan baik-baik saja. Bagaimanapun, TNI siap berkorban apa saja demi keselamatan masyarakat Papua dan bangsa Indonesia," terang dia.
Dia menjelaskan, dari kejadian itu ada kemungkinan pihak KKSB ada yang tertembak dan luka parah. Hal itu, ia katakan, berdasarkan informasi dari prajurit TNI yang terlibat langsung kontak tembak, masyarakat sekitar, dan bukti-bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Namun, anggota KKSB yang terluka itu dibawa dan disembunyikan oleh rekannya.
Suriastawa menyatakan, TNI tidak akan pernah lelah untuk mengamankan wilayah Papua dari gangguan kelompok pengacau. TNI juga akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok-kelompok itu agar Papua bisa damai dan aman.
"Dan akan melakukan pengejaran kepada mereka agar Papua bisa damai dan aman terutama menjelang bulan damai dan kasih dalam rangka menyambut perayaan Natal 2020,” kata Suriastawa.
Di sisi lain, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Sebby Sambom, mengungkapkan, baku tembak terjadi sekitar pukul 13.00-16.00 WIT. Dia menyatakan, baku tembak tersebut dilakukan dengan pasukan TNI-Polri yang baru mengirim 4.000 pasukan dari Jakarta.
"Komandan Operasi TPNPB Kodap Ndugama, Pemne Kogeya, membenarkan, korban sementara pihak TPNPB Ndugama tidak ada yang korban. Dan pihak TNI-Polri ada korban, namun belum pastikan," kata Sebby kepada Republika, Kamis (26/11) petang.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, sekitar pukul 16.00 WIT terdapat helikopter yang masuk dari arah Timika, Papua, dan kemudian kembali ke arah Timika. Dia telah mengonfirmasi, ada tiga anggota TNI yang terkena timah panas dari TPNPB.