Jumat 27 Nov 2020 00:39 WIB

Pendidikan Jadi Kunci Masa Depan Berkelanjutan

Tantangan perbaiki akses pendidikan juga dipengaruhi meningkatnya masalah kemiskinan.

IBCSD menggelar webseries 3 dengan tema “Education Is The Key to Achieve SDGs”, pada Kamis (26/11).
Foto: Istimewa
IBCSD menggelar webseries 3 dengan tema “Education Is The Key to Achieve SDGs”, pada Kamis (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencapai pendidikan yang berkualitas dan merata untuk semua lapisan masyarakat diprediksi masih menjadi tantangan utama dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Belum meratanya pendidikan di dalam negeri tergambar dalam rendahnya literasi siswa pada laporan PISA (Programme for International Student Assessment) yang dirilis Desember 2019 lalu.

Dari laporan itu, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara. Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat paling bawah bersama Filipina.

Dampak pandemi Covid-19 juga menambah tantangan baru dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif di Indonesia. UNESCO menyebut 1,6 miliar pelajar atau 90 persen dari seluruh populasi pelajar di dunia diliburkan untuk mencegah penyebaran virus.

Menurut Save The Children, pandemi berpotensi mengakibatkan 9,7 juta anak yang terkena dampak penutupan sekolah beresiko putus sekolah secara permanen.

“Krisis dan kesulitan global yang kita hadapi ini memberikan banyak sekali pelajaran. Kita perlu memastikan bahwa secara bersama-sama, kita tidak hanya fokus pada aspek pemulihan tetapi juga akselerasi transformatif, “ ujar Adi Nuryanto, Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud yang hadir mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, berdasarkan rilis yang diterima Kamis (26/11).

“Dengan kreativitas bersama dan kolaborasi, kita akan keluar dari krisis dengan kemampuan adaptasi dan inovasi yang lebih tinggi. Dan untuk melakukan itu, kita harus beradaptasi dan meningkatkan ukuran pembangunan Pendidikan yang sesuai untuk sistem pendidikan kita,” lanjutnya.

Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai asosiasi bisnis yang dipimpin oleh CEO dari berbagai perusahaan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan berkomitmen mendorong pembahasan peran penting kepemimpinan dan aksi kolektif sektor bisnis, salah satunya di bidang pendidikan.

IBCSD juga ingin meningkatkan kesadaran  kaum muda dan semua pihak mengenai pentingnya peran pendidikan berkualitas dalam agenda pembangunan, terutama agenda pembangunan berkelanjutan.

Djoni Wesida, IBCSD Executive Committee mengatakan tantangan memperbaiki akses pendidikan juga dipengaruhi oleh meningkatnya masalah kemiskinan, tak hanya dihadapi di Indonesia namun juga di dunia. Di sisi lain, tantangan ke depan akan semakin kompleks, terutama bagaimana mewujudkan pendidikan sebagai salah satu pintu masuk untuk mempersiapkan revolusi Industry 4.0.

“Di tengah tantangan ini, semua pihak dapat berkontribusi untuk semakin mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif demi mencapai masa depan yang sejahtera dan berkelanjutan. Di IBCSD, perusahaan anggota telah menjalankan berbagai best practices untuk mendukung tercapainya SDGs Nomor 4 (Pendidikan Yang Berkualitas),” kata Djoni saat memberikan sambutan dalam Webseries 3: “Education Is The Key to Achieve SDGs” yang diselenggarakan IBCSD.

Salah satu contoh kontribusi pihak swasta dilakukan oleh Grup APRIL, produsen pulp dan kertas yang beroperasi di Riau. Lewat program pendidikan pengembangan masyarakat (Community Development /CD), Grup APRIl berkomitmen ikut serta meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di sekitar wilayah operasional dengan tiga sasaran, yakni school improvement, vocational skill dan beasiswa.

Saat ini, dukungan untuk school improvement sendiri telah menjangkau 5 kabupaten, 60 sekolah dasar, 73 fasilitator daerah, 60 kepala sekolah, 1.037 guru dan 15.075 siswa. Grup APRIL juga rutin melakukan pelatihan vokasi dan menyediakan beasiswa hingga strata perguruan tinggi untuk mendorong terciptanya pemimpin-pemimpin masa depan.

“Selain itu, dengan diluncurkannya APRIL2030 memperkuat komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti dengan mereplika lebih banyak lagi program pendidikan yang sudah kami lakukan ke daerah yang belum terjangkau sebelumnya,” ujar Binahidra Logiardi, Community Development Head APRIL Group.

Lewat komitmen APRIL2030, Grup APRIL siap mengambil peran lebih dalam kemajuan inklusif khususnya di sekitar wilayah operasional di Pangkalan Kerinci, Riau. Perusahaan berkomitmen untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui perubahan yang transformatif seperti meningkatkan kualitas pendidikan dan akses kesehatan, menekan angka stunting hingga memastikan partisipasi efektif perempuan.

Selain APRIL, BASF Indonesia selaku salah satu pembicara juga menggiatkan pendidikan usia dini serta pengembangan wawasan yang tidak bisa didapatkan di sekolah konvensional. BASF Indonesia dengan program Kids Labnya memberikan edukasi sains melalui eksperiman-eksperiman kimiawi dengan bahan-bahan yang bisa didapatkan di rumah.

Anak-anak usia sekolah dasar diajak bermain sambal belajar. Mala Ekayanti, Head of Corporate Affairs, BASF Indonesia, mengatakan bahwa bagi BASF, Pendidikan haruslah menyenangkan.

Hadir juga dalam webinar ini Butet Manurung, Inisiator Sekolah Rintisan di Masyarakat Orang Rimba; Lilik Unggul Rahardjo, Manufacturing Director, PT Solusi Bangun Indonesia; Gil Petersil, Mastermind strategist, Speaker, Co-founder of Atlas Tree Network; serta Billy David Nerotumilena, Pengajar Muda, Indonesia Mengajar.

Webinar ini diselenggarakan dalam rangka untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November. Webinar ini merupakan webinar penutup dari rangkaian webseries IBCSD dengan tema besar SDG's untuk generasi muda. Sebelumnya, IBCSD telah mengadakan 2 webinar yang membahas women empowerment serta SDGs & Youth. Keseluruhan rangkaian webinar masih dapat disaksikan melalui kanal youtube dan website IBCSD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement