REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bersama instansi lainnya melakukan monitoring atau pengawasan Gunung Merapi melalui udara, Kamis (26/11) ini. BPBD DIY menyebut, hasil monitoring ini akan dijadikan bahan evaluasi terkait peta bahaya dan pola operasi mitigasi pencegahan erupsi Merapi.
"Kita lihat titik-titik mana yang perlu dihindari dan menjadi perhatian. Kita evaluasi operasi yang perlu kita perluat dan belum dapat penekanan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Danang Samsu di Lanud Adisutjipto.
Selain itu, hasil monitoring nantinya juga akan dijadikan sebagai informasi kepada masyarakat, terutama di sekitar Merapi. Sehingga, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan lintas sektor terkait penanganan ancaman erupsi Merapi ini."Kalau ada kejadian ke depan itu aman bagi semua baik petugas maupun warga yang ada di sekitar Merapi. Semoga besok sudah ada rencana tindak lanjut dari operasi mitigasi," ujarnya.
Danang menyebut, monitoring melalui udara ini mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi Merapi saat ini. Diharapkan kebijakan yang diambil terkait penanganan ancaman Merapi di tengah pandemi Covid-19 ini lebih tepat. "Didampingi ahli Merapi, agar kita dapat gambaran situasi sebenarnya dari Merapi itu seperti apa. Itu (monitoring lewat udara) penting seperti dalam mengelola operasi di darat menjadi lebih efisien, akuntabel dan selamat," kata Danang.