Kamis 26 Nov 2020 06:40 WIB

Uu Sosialisasi Ajengan Masuk Sekolah ke Lima Daerah

Para kiai diyakini mampu mengedepankan sikap wasathiah atau moderat. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berharap, para ajengan yang masuk ke sekolah dapat membawa pesan perdamaian yang menguatkan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. 

"Dengan itu Insya Allah semua cita-cita para pendiri bangsa kita akan tercapai. Sebaliknya kalau ada perpecahan kami yakin yang jadi harapan pendiri bangsa kita tidak akan tercapai," ujar Uu dalam siaran persnya Rabu malam (25/11).

Uu berharap, para ajengan mampu menerangkan agama dengan tidak tendensius, tidak berafiliasi kepada politik, dan mampu menafsirkan kitab kuning sehingga mudah dicerna pelajar umum. Para kiai diyakini mampu mengedepankan sikap wasathiah atau moderat. 

"Oleh karena itu saya berharap para kiai/ulama harus menjadi mitra pemerintah, membantu pemerintah mengambil keputusan demi kemaslahatan umat," kata Uu. 

Uu juga ingin, para ajengan ke sekolah juga dapat menggelorakan semangat nasionalisme dan spirit bela negara dengan nuansa keislaman. 

Apalagi, kata dia, program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) juga ditujukan guna membentuk generasi muda berkarakter memanfaatkan bonus demografi Indonesia yang diperkirakan berakhir 2036. Maka program AMS juga diperuntukan guna mencegah dekadensi (kemerosotan) moral para pemuda penerus estafet kepemimpinan bangsa, yang digempur berbagai pengaruh budaya pergaulan global.

AMS, kata dia, merupakan implementasi Jabar Juara Lahir dan Batin yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni penguatan pendidikan karakter peserta didik melalui peningkatan keimanan dan ketakwaan. 

"Karenanya program Ajengan Masuk Sekolah ini memiliki legalitas formal yang kuat," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement