REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan di DIY masih terus menunjukkan kenaikan yang signifikan tiap harinya. Jumlah kasus yang dilaporkan dalam sepekan lebih ini mencapai di atas 50 kasus baru, bahkan ada yang lebih dari 100 kasus baru per harinya.
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut, penambahan jumlah kasus baru akhir-akhir ini tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang menangani kasus Covid-19. Bahkan, di Kabupaten Sleman sudah ada beberapa shelter yang tidak dapat menerima pasien Covid-19 akibat penuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, kendala yang dihadapi dalam penanganan Covid-19 di DIY yaitu keterbatasan tenaga kesehatan. Sehingga, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan ini mengingat kasus Covid-19 yang terus menunjukkan tren peningkatan.
"Ada sekitar 150 sampai 200 berbagai tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, ahli teknologi laboratorium medis, radiografer dan tenaga medis lainnya sesuai kebutuhan," kata Pembayun.
Penambahan ratusan tenaga kesehatan ini juga dilakukan mengingat libur panjang pada akhir 2020 mendatang. Selain itu, pada Januari 2021 mendatang juga sudah diperbolehkan untuk memulai sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
"(Tenaga kesehatan ditambah) Apalagi mengingat sebentar lagi akan memasuki agenda cuti bersama libur panjang akhir tahun dan tahun ajaran baru," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, akan dimungkinkan untuk menambah shelter dan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. "Kalau nanti diperlukan, bisa tambah shelter. Kita menambah bukan sekadar menambah bed (isolasi), tapi tenaga kesehatannya juga diperlukan," ujar Aji.