Selasa 24 Nov 2020 19:05 WIB

Wiku: Kasus Aktif Masih Belum Terkendali

Libur panjang dan kerumunan menjadi pencetus tidak terkendalinya kasus aktif.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Selasa (24/11),  kasus aktif di Indonesia mencapai sebesar 12,78 persen atau menurun 0,05 persen dari pekan sebelumnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Selasa (24/11), kasus aktif di Indonesia mencapai sebesar 12,78 persen atau menurun 0,05 persen dari pekan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah kasus aktif secara nasional masih belum terkendali pada pekan ini. Hingga 22 November, Satgas mencatat, kasus aktif di Indonesia mencapai sebesar 12,78 persen atau menurun 0,05 persen dari pekan sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan kasus aktif secara nasional, Wiku menyebut, jumlah kasus aktif masih cenderung mendatar.

Baca Juga

“Angka ini masih cenderung mendatar yang menandakan bahwa laju penurunan kasus aktif terhenti. Atau dengan kata lain, penularan tidak terkendali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11).

Wiku mengatakan, masih belum terkendalinya kasus aktif nasional ini disebabkan karena liburan panjang dan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Karena itu, Satgas meminta pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan, sosialisasi, penegakan disiplin, dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan tanpa pandang bulu.

“Kolaborasi pemerintah dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menekan kasus aktif di tingkat nasional,” ujar dia.

Sebagai informasi, pada hari ini terjadi penambahan kasus positif sebesar 4.192 dengan jumlah kasus aktif sebanyak 64.878 atau 12,8 persen. Angka ini lebih rendah dari kasus aktif di dunia yang sebesar 28,49 persen.

Sedangkan, jumlah kasus sembuh kumulatif mencapai 425.313 atau 84 persen, di mana jumlah kasus sembuh dunia sebesar 69,15 persen. Dan jumlah kasus meninggal sebanyak 16.111 atau 3,2 persen yang lebih tinggi dari kasus meninggal dunia, yakni sebesar 2,36 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement