Selasa 24 Nov 2020 13:57 WIB

Ini Analisis IDI Kasus Covid-19 Tembus 500 Ribu

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat beberapa momen dan peristiwa, termasuk liburan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia masih terjadi, bahkan tembus 500 ribu per Senin (23/11) kemarin. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menganalisis, lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat beberapa momen dan peristiwa, termasuk libur panjang 28 Oktober-1 November kemarin.

"Saya analisis, setiap sehabis libur panjang kemarin, apalagi sehabis demonstrasi, kemudian kerumunan-kerumunan lain termasuk pernikahan menambah kasus, sehingga tembus 500 ribuan," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto saat dihubungi Republika, Selasa (24/11).

Dia mengatakan, setiap kerumunan mengakibatkan kemungkinan besar kasus Covid-19, naik. Walau memakai masker wajah, katanya, masyarakat yang tetap berkumpul juga bisa tertular virus karena masker tidak 100 persen melindungi. 

Dia menjelaskan, efektivitas masker bedah hanya 80-90 persen, sementara masker kain hanya 50-60 persen. "Artinya, masker tidak sangat efektif ketika berkerumun," ujarnya.

Lebih lanjut, IDI mengimbau masyarakat bersabar, tidak keluar rumah sampai vaksin tersedia. Jika vaksin sudah ada, ia menyebutkan, kebijakan keluar rumah termasuk liburan bisa dilonggarkan.

Sebelumnya, total kasus Covid-19 di Indonesia sudah tembus setengah juta atau 502.110. Berdasarkan data Johns Hopkins University, Selasa (24/11), kasus Indonesia adalah yang tertinggi nomor 2 di kawasan Asia-Pasifik. 

Namun, berada di posisi pertama di ASEAN. Tercatat, ada 16 ribu pasien Covid-19 meninggal di Indonesia dan 422 ribu pasien sembuh.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement