REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY bertambah sebanyak 82 kasus baru pada 23 November ini. Tambahan ini menjadikan total kasus positif di DIY sebanyak 5.219.
82 kasus baru yang dilaporkan hari ini, 43 kasus di antaranya dilaporkan di Kabupaten Sleman. 24 kasus baru lainnya dilaporkan di Kota Yogyakarta, enam kasus baru di Kabupaten Bantul dan sembilan kasus baru Kabupaten Gunungkidul.
Walaupun ada penambahan kasus baru, namun bed (tempat tidur) isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY tidak berkurang dibandingkan 22 November kemarin. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan sisa bed isolasi untuk critical sebanyak 14 bed dan 85 bed untuk non critical pada 22 November.
Sementara, pada 23 November ini tersisa 15 bed isolasi untuk critical dari total 48 bed yang disediakan dan tersisa 86 bed untuk non critical dari 404 bed yang disediakan. Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan dikarenakan kesembuhan Covid-19 yang menunjukkan kenaikan signifikan pada 23 November ini yaitu sebanyak 100 kasus sembuh. Sehingga, bed isolasi di rumah sakit rujukan berkurang dibanding dengan kasus baru yang masuk rumah sakit rujukan.
Berty menjelaskan, bertambahnya 100 kasus sembuh ini menjadikan jumlah kesembuhan Covid-19 di DIY mencapai 3.957 kasus sembuh atau 75,8 persen jika dibandingkan dengan total kasus positif. Kesembuhan tertinggi dilaporkan di Bantul sebanyak 60 kasus. Selain itu, 20 kasus sembuh dilaporkan di Kota Yogyakarta, 16 kasus sembuh di Sleman dan empat kasus sembuh di Gunungkidul.
"Didapatkannya 82 kasus baru dan 100 kasus sembuh di DIY merupakan pemeriksaan terhadap 797 sampel dari 757 orang yang menjalani tes Covid-19," ujar Berty.
Namun, kasus positif yang dilaporkan meninggal dunia juga bertambah empat kasus pada 23 November ini. Empat kematian Covid-19 ini bernomor kasus 4.291, kasus 5.045, kasus 4.716 dan kasus 5.063.
Empat kematian ini menambah panjang daftar kasus meninggal yang hingga saat ini sudah mencapai 127 kasus. Berty menyebut, keempatnya terdiri dari dua warga Kota Yogyakarta, satu warga Kulon Progo dan satu warga Bantul.
Satu warga Kota Yogyakarta dilaporkan meninggal yang disertai dengan komorbid (penyakit penyerta) diabetes mellitus dan hipertensi. Sedangkan, tiga kasus meninggal lainnya tidak ada informasi komorbid.
"Dua warga Kota Yogyakarta merupakan perempuan dengan umur 62 tahun dan 58 tahun. Yang umur 58 tahun yang disertai komorbid. Warga Kulon Progo merupakan laki-laki berumur 52 tahun dan warga Bantul merupakan perempuan berumur 67 tahun," jelasnya.