Ahad 22 Nov 2020 06:51 WIB

668 Nelayan Indramayu Konversi BBM ke BBG

Program konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran in mendukung diversifikasi energi.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Agus Yulianto
Dua orang nelayan mencoba perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), untuk perahu mereka, yang dibagikan oleh Pemerintah, di Desa Cisuru, Gandrungmangu Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (21/10/2020).  Sebanyak 2.000 nelayan di Cilacap, Jateng, menerima bantuan konverter kit BBM ke BBG dari pemerintah, sebagai upaya untuk optimalisas penyaluran BBG bersubsidi kepada masyarakat prasejahtera, dan membantu nelayan untuk mengurangi biaya melaut hingga 50 persen, jika dibanding menggunakan BBM.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Dua orang nelayan mencoba perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), untuk perahu mereka, yang dibagikan oleh Pemerintah, di Desa Cisuru, Gandrungmangu Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (21/10/2020). Sebanyak 2.000 nelayan di Cilacap, Jateng, menerima bantuan konverter kit BBM ke BBG dari pemerintah, sebagai upaya untuk optimalisas penyaluran BBG bersubsidi kepada masyarakat prasejahtera, dan membantu nelayan untuk mengurangi biaya melaut hingga 50 persen, jika dibanding menggunakan BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendistribusian paket perdana Konversi BBM ke BBG Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dilaksanakan secara simbolis di Tempat Penimbangan Ikan, Desa Cantigi Kulon, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Sebanyak 668 nelayan mendapatkan paket bantuan program kemitraan Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR ini.

"Kabupaten Indramayu baru pertama kalinya mendapatkan Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran. Rencananya akan dibagikan sebanyak 668 unit," ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso dalam kesempatan tersebut.

Program konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan karena sudah dikenal di masyarakat, kinerja  mesin penggerak atau mesin pompa air yang menggunakan LPG relatif sama untuk motor berdaya rendah, serta ramah lingkungan.

Dengan menggunakan bahan bakar LPG 3 kg untuk melaut, menurut Ali, juga berdampak pula pada perekonomian nelayan yaitu m mengurangi biaya melaut bagi nelayan sampai dengan Rp 50.000 per hari.

"Pemberian paket dari pemerintah ini gratis untuk para nelayan dan kami harapkan nelayan memanfaatkan dan merawat dengan baik. Jangan diperjualbelikan karena ini merupakan bantuan Pemerintah," pesannya.

Ali juga mengharapkan agar dalam masa pandemi ini, pembagian paket perdana menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Jangan lupa pakai masker, menjaga jarak fisik dan pengecekan suhu tubuh nelayan," tambahnya.

Penyerahan paket perdana konversi secara simbolis ini dihadiri pula oleh Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi. Sementara Anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika diwakili oleh tenaga ahlinya.

Untuk diketahui, pada tahun 2016-2019 Pemerintah telah mendistribusikan 60.859 unit paket konversi di 93 Kabupaten/Kota. Pada tahun 2020, akan dilaksanakan pembagian 25.000 unit paket konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran di 42 kabupaten/kota. Sedangkan tahun 2021, direncanakan akan dibagikan sebanyak 28.000 unit paket konversi di 20 provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement