REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mendorong generasi muda Islam meningkatkan pemahahamannya terhadap Al Quran dan merefleksikannya dengan benar sesuai dengan standar para ulama.
“MTQ merupakan sarana untuk mendorong generasi muda dalam meningkatkan kualitas bacaan, hafalan dan pemahaman Al-Quran. Melalui MTQ, kita berharap akan lahir generasi emas yang hatinya terkait dengan Al Quran,” kata Ma’ruf Amin saat menutup MTQ Nasional XXVIII secara virtual dari Jakarta, Jumat (20/11) malam.
MTQ juga merupakan salah satu cara umat Islam dalam berpedoman pada Al Quran sebagai petunjuk bagi kaum yang bertakwa, tambahnya.
Pelaksanaan MTQ Nasional memiliki nilai-nilai strategis dalam rangka pembangunan SDM yang unggul karena mengajak umat Islam untuk lebih dekat pada Al-Quran.
“MTQ erat terkait dengan seni baca Al Quran, yaitu membaca ayat Al Quran sesuai lantunan nagham tertentu yang menonjolkan sisi keindahan kalimat dalam ayat Al-Quran, dimana hal itu merupakan bagian terkuat dari kemukjizatan Al-Quran,” katanya.
MTQ juga memiliki nilai strategis dalam rangka mendorong umat Islam untuk lebih memahami Al-Quran. Al-Quran juga menjadi sumber ajaran Islam yang paling utama, katanya.
“Oleh karena itu, umat Islam harus menjadikan Al Quran sebagai sumber inspirasi, kaidah penuntun dan landasan berpikir dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat dilakukan apabila Al Quran dipahami secara benar,” ujarnya.
Penutupan MTQ Nasional XXVIII diselenggarakan di Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang. MTQ Tahun 2020 diikuti oleh perwakilan dari 32 provinsi, dengan dua provinsi tidak mengirimkan wakilnya yaitu Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
MTQ Nasional XXVIII mengusung tema “Dengan MTQ Nasional, Kita Wujudkan SDM yang Unggul, Profesional dan Qurani Menuju Indonesia Maju”.
Tema tersebut sejalan dengan agenda Pemerintah saat ini, yang lebih mengutamakan pada pembangunan SDM secara nasional, ujar Wapres.