REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PMI DIY menggandeng Komunitas Jeep Wisata Lereng Merapi dalam rangka kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Merapi. Sekjen PMI, Sudirman Said menuturkan, pelibatan beragam unsur termasuk komunitas merupakan esensi Gerakan Palang Merah.
Ia menilai, itu jadi wujud membuka seluas mungkin partisipasi masyarakat dalam kerja kemanusiaan. Karenanya, Sudirman mengapresiasi Komunitas Jeep Wisata Lereng Merapi dan relawan lain atas kerelaannya jika suatu saat masyarakat membutuhkan.
Sudirman merasa, komunitas ini selain memiliki armada, ada anggota-anggota yang bekerja dan berasal dari lingkungan Merapi. Artinya, menguasai medan dan jalur evakuasi jika erupsi benar-benar terjadi dan masyarakat membutuhkan bantuan.
"Keterlibatan komunitas ini jadi efektif dan akan sangat membantu dalam operasi-operasi yang dikerjakan PMI, juga saat masyarakat harus mengungsi sewaktu-waktu," kata Sudirman, di Pos Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi PMI di Pakem.
Kepada relawan-relawan PMI, ia mengingatkan, saat ini menghadapi tantangan yang tidak ringan yakni pandemi Covid-19, La Nina, dan Gunung Merapi. Sehingga, sesibuk apapun, setergesa apapun, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
"Relawan PMI harus memberikan contoh baik terkait protokol kesehatan kepada masyarakat," ujar Sudirman.
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Daldiri menuturkan, mereka sudah membagi anggota-anggota sesuai jalur evakuasi sewaktu-waktu dibutuhkan. Ia berharap, mereka bisa bersinergi saling mengisi, berbuat, membantu masyarakat.
"Komunitas Jeep sudah diagendakan menjadi relawan karena kita bekerja di daerah rawan bencana. Alhamdulillah saat ini kita sudah mempunyai bapak, sudah mempunyai wadah di PMI untuk solidaritas kemanusiaan membantu masyarakat," katanya.