REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menyatakan bahwa orang yang memiliki sikap toleransi tinggi maka akan cenderung lebih berbahagia. Menurutnya, orang yang intoleran lebih banyak memiliki kecurigaan tinggi terhadap orang lain.
Hal itu diungkapkan Hariyono dalam dalam Seminar yang digelar baik secara luring maupun daring Kerjasama antara BPIP dengan yang dipusatkan di Akademi Militer (Akmil) Magelang bertajuk 'Esksistensi Pancasila dalam Mencegah Disintegrasi Bangsa dan Intoleransi melalui Bela Negara', Rabu (18/11).
"Orang yang memiliki toleransi tinggi biasanya lebih bahagia dibandingkan mereka yang tidak memiliki toleransi, coba kalau kita kuliah kemudian kita memiliki prinsip keagaamaan yang sempit, kita selalu curiga, dosen saya itu agamanya apa ya, teman saya duduk di kelas ini agamanya apa ya. Jadi gara-gara intoleran, pikirannya sudah enggak bahagia," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, orang yang mengaplikasikan pemahaman pancasila memiliki tumbuh kembang yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak. Menurutnya, pengaplikasian pancasila pun tidak hanya berdasarkan aktivitas fisik saja, melainkan juga dari aspek psikologi.
"Orang yang mengaktualisasikan pancasila, tidak hanya untuk menyenangkan negara, orang yang mengamalkan pancasila biasanya menyenangkan dan memberikan ruang baik ruang fisik dan ruang psikis kepada dirinya untuk tumbuh kembang dengan baik," ungkapnya.
Atas hal itu, Hariyono berkesimpulan bahwa orang yang sehat adalah orang yang toleran. Sementara orang yang menyukai pancasila berarti orang yang sehat.
"Jadi orang yang sehat adalah orang yang toleran, sehingga orang yang suka pancasila adalah orang yang sehat," tuturnya.
Selain Prof. Haryono, hadir para narasumber seperti Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam S, Plt. Deputi Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Dr. Ani Purwanti, Dosen Fakultas Hukum Undip Dr. Nur Rochaeti. Hadir pula narsum secara daring yaitu Prof. Muladi (Guru Besar Undip Semarang), Brigjen TNI Fahrid Amran (Direktur Sumber Daya Pertahanan Kemenhan) dan M. Akbar Hadiprabowo (Direktur Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP).