REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kasus aktif harian virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Tanah Air naik menjadi 12,74 persen per 17 November 2020. Provinsi dengan jumlah kasus aktif Covid-19 tertinggi adalah Jawa Barat sebanyak 10.477.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, jumlah kasus aktif di Indonesia 60.426 orang dari seluruh kasus kumulatif per 17 November 2020. "Sebenarnya angka kasus aktif sempat turun 12,12 persen. Namun karena ada penambahan kasus cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir maka proporsi kasus aktifnya naik lagi 12,74 persen," kata Dewi saat mengisi Konferensi Virtual BNPB bertema 'Covid-19 dalam Angka: Kondisi Situasi Nasional Per 17 November', Rabu (18/11).
Ia mengatakan, kasus aktif penting dilihat karena untuk mengetahui berapa banyak yang sedang sakit. Kendati demikian, ia menyebutkan rata-rata persentase kasus aktif di Indonesia, yaitu 15,22 persen dan lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kasus aktif harian dunia yaitu 27,96 persen atau selisih 15,22 persen.
Bahkan, ia mengatakan,terjadi kenaikan kasus aktif dalam waktu satu pekan terakhir sebesar 17,78 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Sedangkan di antara 34 provinsi, ia mengatakan, lima provinsi teratas yang mengalami kasus aktif tertinggi per 14 November 2020 adalah Jawa Barat sebanyak 10.477, Jawa Tengah dengan jumlah kasus 7.895, dan DKI Jakarta dengan 6.379 kasus, Papua 4.664 kasus, dan Sumatra Barat 3.161.
Dewi menjelaskan munculnya klaster baru, misalnya klaster industri di Jawa Barat ikut menambah banyak kasus aktif di wilayah ini. "Selain itu, Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus yang signifikan pascalibur panjang," ujarnya
Meningkatnya kasus aktif membuat pihaknya kembali mengingatkan kepatuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Sebab, dia melanjutkan, pelaksanaan 3M sangat menentukan apakah kasus aktif akan terus turun atau sebaliknya kembali naik.
"Ini jadi peringatan bagi kita semua untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan karena sangat berpengaruh dengan kondisi kasus aktif di Indonesia," katanya.