Selasa 17 Nov 2020 23:13 WIB

IDI: Aceh Harus Bisa Tekan Lonjakan Kasus Covid-19

Libur panjang akhir tahun nanti Aceh harus bisa tetap menekan lonjakan kasus Covid-19

Personel TNI/Polri dan Satpol PP dari tim gugus tugas percepatan penanganan Covid -19 menggelar razia protokol kesehatan di perbatasan kota Banda Aceh-Aceh Besar, Aceh,. Razia dengan fokus utama terhadap warga yang tidak menggunakan masker sebagai upaya meningkat kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Personel TNI/Polri dan Satpol PP dari tim gugus tugas percepatan penanganan Covid -19 menggelar razia protokol kesehatan di perbatasan kota Banda Aceh-Aceh Besar, Aceh,. Razia dengan fokus utama terhadap warga yang tidak menggunakan masker sebagai upaya meningkat kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh menyatakan provinsi ini dapat mengulang kembali keberhasilan dalam menekan lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang. Yakni pada akhir tahun nanti dengan cara tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ketua IDI Aceh dr Safrizal Rahman, di Banda Aceh, Selasa (17/11) mengatakan, semua pihak baik warga Aceh yang keluar daerah, pelaku wisata dan wisatawan yang melancong ke daerah Serambi Mekkah itu pada libur panjang akhir tahun 2020 dituntut disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). "Kalau prokes ketat diberlakukan, kita tetap cuci tangan dan pakai masker, mudah-mudahan keberhasilan kita kemarin dengan libur panjang Maulid dan tidak meningkatkan kasus yang signifikan, ini bisa kita ulangi lagi, dan itu pertanda baik," kata Safrizal.

Baca Juga

Dia menjelaskan, memang libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24-31 Desember 2020 hampir sama dengan libur panjang saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Oktober lalu. Aceh pada saat itu berhasil menekan lonjakan kasus Covid-19.

"Itu sesuatu yang baik. Mudah-mudahan itu karena peningkatan kesadaran akan protokol kesehatan. Jadi pelaku wisata juga mengontrol protokol kesehatannya," kata Safrizal.

Dalam libur panjang pada Oktober lalu, menurut dia, banyak wisatawan yang datang ke Aceh. Tentu satu sisi, hal ini sangat bermanfaat bagi sektor ekonomi di Tanah Rencong.

Apabila pada libur kali juga banyak wisatawan yang datang ke Aceh, kata dia, Aceh tetap masih bisa mengulang kembali keberhasilannya dalam menekan lonjakan kasus Covid-19. Caranya dengan disiplin prokes, baik bagi warga Aceh atau para pendatang.

"Memang kepatuhan dan kemudian kontrol dari pelaku wisata terhadap protokol kesehatan ini menjadi sangat mutlak. Memang di beberapa tempat ada kenaikan kasus, karena dengan stimulus dari pemerintah, dengan tiket murah pada saat itu menjadi penyebab mungkin orang banyak yang melakukan perjalanan," katanya.

Apalagi saat ini, kata dia, kondisi penambahan kasus di Aceh juga sudah mulai landai. Dan rakyat Aceh umumnya juga tidak merayakan Natal dan Tahun Baru, namun hanya perlu diwaspadai warga yang datang dari luar Aceh.

"Yang kita khawatirkan orang dari luar Aceh yang pulang ke Aceh karena di tempatnya libur. Banyak orang di Aceh di Jakarta, di Medan dan daerah lainnya, mungkin pulang kampung, itu yang perlu kita waspadai," katanya.

Kalau pun banyak yang masuk lagi, dia mengatakan, protokol kesehatan harus bisa ditegakkan supaya kasusnya tidak banyak.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement