REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua Kadin Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana menyatakan, pandemi begitu berdampak pada perekonomian masyarakat tak terkecuali para pengusaha yang di dalamnya terdapat pelaku UMKM. Menurut Ferry, dampak pandemi bahkan mulai terasa sejak Indonesia belum mengalami kasus pertama Covid-19.
"Sedikit ingin membicarakan tentang bahwa dengan kondisi pandemi dari Februari sudah terasa oleh kita pengusaha, dan kejadiannya sangat berbeda dengan tahun 1998. Kalau itu karena moneter, kalau sekarang banyak sektor yang terkena, baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar, semuanya terhenti," ujar Ferry dalam web-seminar Membangun Ekonomi di Tengah Pandemi yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb), Selasa (17/11).
Ferry mengatakan, masalah yang ditimbulkan pandemi Covid-19 tidak akan selesai sekaligus meskipun vaksinnya kelak ditemukan. Karena untuk memulihkan ekonomi yang terpuruk, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar."Pemulihan ekonomi tidak seperti membalikan telapak tangan," katanya.
Selain itu, Ferry memandang pelaku usaha punya peran besar untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat. Tentu, hal ini bakal lebih optimal bila pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang strategis, terutama dalam upaya bersinergi.
Terkait Kabupaten Bandung di tengah hajat Pilkada 2020, Ferry pun menaruh harapan supaya kelak kepala daerah yang memimpin memperhatikan hal ini. Terutama, untuk membangkitkan ekonomi di tengah atau pasca pandemi Covid-19 berakhir."Harapan ini bisa diperkuat lagi ke depan supaya ekonomi bisa lebih baik lagi," kata Ferry.
Sementara itu, para pasangan calon kepala daerah Kabupaten Bandung tahun 2020 berkomitmen melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam pembangunan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Dalam acara yang disponsori bank bjb ini, hadir pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung atau yang mewakilinya yakni paslon nomor urut 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi oleh tim Mokhamad Ikhsan, paslon nomor urut 2 diwakili langsung calon bupati Yena Iskandar Maseom, dan paslon nomor urut 3 diwakili langsung calon bupati Dadang Supriatna.
Menurut perwakilan paslon nomor 1, Mokhamad Ikhsan, terkait data BPS soal dampak pandemi Covid-19 terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Dijelaskannya, sekitar 71,7 persen pelaku UMKM usahanya terhenti karena pandemi, 4,8 persen-nya bahkan tidak bisa membangkitkan lagi usahanya, sementara tenaga kerja UMKM yang dirumakan mencapai 65 persen.
Terkait itu, kata dia, paslon nomor urut 1 memiliki sejumlah program untuk membantu menangani masalah perekonomian masyarakat. Beberapa di antaranya seperti memberi kredit usaha, bantuan langsung, pendampingan usaha, hingga upaya-upaya memfasilitasi pelaku usaha agar dapat bangkit secara ekonomi. "Terkait kadin, saya memandang bahwa lembaga ini perlu dilibatkan lebih jauh dalam setiap upaya pemerintah membangun ekonomi masyarakat," katanya.
Menurut Calon Bupati Yena Iskandar Masoem, sebagai calon kepala daerah, dia pun bersama pasangannya Atep Rizal, telah merancang beberapa program yang dapat mendorong perekonomian masyarakat terus berjalan, seperti menyediakan pasar dan mengintegrasikan produk UMKM dengan potensi yang ada. Yena pun membandingkan potensi daerah Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung.
Menurutnya Kabupaten Bandung mempunyai potensi lebih besar yang bisa dimanfaatkan ke depannya daripada daerah ibu kota Jawa Barat tersebut. Terkait Kadin, Yena memandang penting lembaga ini. Kebetulan, ia juga menjadi pengurus Kadin. Tentu, ia akan melibatkan kadin ini dalam peningkatan ekonomi karena seperti yang kita tahu pembangunan ekonomi itu ada karena hubungan pentahelix, selain pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas, juga media."Jadi kami akan bersinergi, karena kami butuh asosiasi-asosiasi yang akan memberi masukan dan stimulan bagi keberlangsungan perekonomian di Babupaten Bandung," katanya.
Sementara calon bupati Dadang Supriatna menawarkan sekurang-kurangnya tiga langkah untuk membangkitkan ekonomi pascapandemi di Kabupaten Bandung. Antara lain memperkuat sektor di industri pariwisata, di sektor industri pertanian, dan di sektor industri kreatif. Masing-masing sektor itu mempertimbangkan potensi daerah yang bisa menopang ekonomi masyarakat ke depannya.