REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengaku, per Selasa (16/11) kasus aktif Covid-19 di kotanya tinggal 49 pasien. Artinya, kata dia, wabah Covid-19 di Kota Pahlawan mulai bisa dikendalikan. Namun demikian, Irvan mengingatkan masyarakat untuk tidak teledor dan abai terhadap protokol kesehatan.
Kepala BPB Linmas Surabaya tersebut mengatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk menggelar operasi protokol kesehatan di bidangnya masing-masing. Operasi tersebut dirasanya penting untuk mengantisipasi lonjakan gelombang kedua Covid-19 di Kota Surabaya.
“Jadi, berdasarkan arahan Ibu Wali Kota, mulai hari ini kami di seluruh OPD bergerak menggelar operasi protokol kesehatan sesuai Tupoksinya masing-masing. Ini untuk antisipasi second wave (gelombang kedua) Covid-19,” kata Irvan di Surabaya, Selasa (17/11).
Menurutnya, hampir seluruh fasilitas publik mulai dari hotel, mall, kantor, industry, sekolah, pasar-pasar, dan perkampungan dilakukan operasi protokol kesehatan ini. Ia mencontohkan seperti Dinas Perdagangan menggelar operasi ini di toko swalayan dan pusat perbelanjaan.
Di pusat perbelanjaan, kata Irvan, mereka menyasar Plaza Jembatan Merah, ITC, dan PGS. Sedangkan di toko swalayan mereka menyasar toko modern di Jalan Kebalen Timur, toko modern di Jalan Raya Dupak, dan toko modern di Jalan Tembaan serta beberapa toko swalayan lainnya.
Sedangkan Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah bersama PD Pasar Surya menggelar operasi protokol kesehatan di 23 pasar yang ada di Kota Surabaya. Mereka sosialisasi dan memastikan protokol kesehatan di setiap pasar itu terus dilakukan dengan ketat.
“Teman-teman OPD lain juga terus turun menggelar operasi protokol kesehatan ini. Kami bersama-sama turun,” ujarnya.
Pada intinya, lanjut dia, operasi kali ini untuk mengecek kembali protokol kesehatan yang ada di setiap fasilitas publik itu. Karena tentunya, semua pihak tidak mau di Kota Pahlawan ini ada gelombang kedua penyebaran Covid-19.
“Kita semua tidak ingin ada lonjakan gelombang kedua Covid-19, makanya kita harus mempertahankan keberhasilan mengendalikan Covid-19 ini dengan tetap menjaga prokol kesehatan,” kata dia.