Selasa 17 Nov 2020 17:40 WIB

Politikus PDIP Desak Idrus Tarik Ucapannya

Doa yang disampaikan Idrus dalam acara di Markas FPI berpotensi memecah belah warga.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Muchamad Nabil Haroen
Foto: Dok NU Gallery
Muchamad Nabil Haroen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen mendesak, agar Idrus Jamalullail menarik ucapannya yang mendoakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berumur pendek. Dia juga meminta agar yang bersangkutan meminta maaf kepada pihak terkait.

"Hal yang baik untuk disegerakan adalah mendoakan semua pihak agar diberi kesehatan, sekaligus amal baik untuk mengabdi kepada Indonesia, mengabdi untuk kebaikan semua," kata Nabil dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Senin (16/11).

Anggota Komisi IX DPR itu memandang doa yang disampaikan Idrus dalam acara maulid nabi di Markas FPI, Petamburan, Sabtu (14/11) lalu  berpotensi memecah belah antarwarga. Menurutnya, mendoakan Presiden Joko Widodo dan Ibu Megawati Soekarnoputri agar berumur pendek itu tidak hanya tidak patut secara etika, tapi juga bertentangan dengan ajaran agama. 

"Terlebih, Nabi Muhammad mengajarkan agama Islam sebagai agama yang menebar rahmah, bukan kebencian dan caci maki," ucap Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama tersebut.

Dirinya juga mendesak agar FPI juga turut menyampaikan permintaan maaf. Meskipun hal tersebut dilakukan secara pribadi. Namun, kejadian berlangsung di agenda yang diselenggarakan FPI, sekaligus juga disiarkan secara langsung melalui saluran media resmi organisasi. 

"Saya kira, FPI tidak bisa hanya lepas tangan, tanpa ada sikap kooperatif. Jangan sampai kejadian ini merusak situasi kondusif di Indonesia. Jangan rusak Indonesia dengan kebencian dan caci maki," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement