Senin 16 Nov 2020 22:59 WIB

Pariwisata di Aceh Mulai Bangkit

bangkit pariwisata bisa dilihat mulai adanya kunjungan wisatawan

Anak-anak berenang menggunakan pelampung mainan di tengah pandemi COVID-19 di pantai Ule Lhuee, Aceh, Jumat (30/10/2020). Pariwisata menjadi sektor yang paling menderita kerugian akibat pembatasan perjalanan oleh semua negara di dunia akibat pandemi virus corona. Indonesia telah kehilangan sekitar Rp 85 triliun (5,87 miliar dolar AS) pendapatan pariwisata sepanjang tahun ini.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Anak-anak berenang menggunakan pelampung mainan di tengah pandemi COVID-19 di pantai Ule Lhuee, Aceh, Jumat (30/10/2020). Pariwisata menjadi sektor yang paling menderita kerugian akibat pembatasan perjalanan oleh semua negara di dunia akibat pandemi virus corona. Indonesia telah kehilangan sekitar Rp 85 triliun (5,87 miliar dolar AS) pendapatan pariwisata sepanjang tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Kalangan praktisi pariwisata menyebutkan sektor pariwisata di Provinsi Aceh berangsur-angsur mulai bangkit setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Sektor pariwisata Aceh mulai bangkit, kendati belum seperti sebelumnya. Dan ini tentu menjadi harapan bagi pelaku pariwisata di Aceh di tengah pandemi COVID-19," kata Kisswoyo, praktisi pariwisata, di Banda Aceh, Senin (16/11).

Kisswoyo yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh mengatakan bangkit pariwisata bisa dilihat mulai adanya kunjungan wisatawan ke di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Tidak hanya itu, pertemuan tingkat nasional juga sudah mulai dilakukan di Aceh. Pertemuan tersebut juga ikut andil menghidupkan kembali sektor pariwisata Aceh.

Begitu juga dengan kalangan biro perjalanan di Aceh, kata Kisswoyo, mulai ada yang menawarkan atau menjual paket wisata. Penawaran ini mendapat respons positif dari wisatawan nusantara.

"Yang berkunjung ke Aceh saat ini masih sebatas wisatawan nusantara. Sedangkan wisatawan mancanegara belum ada. Apalagi penerbangan internasional ke Aceh belum dibuka. Sementara, untuk penerbangan domestik sudah normal," kata Kisswoyo.

Kisswoyo mengatakan paket pariwisata yang ditawarkan tersebut tentu menerapkan standar prosedur protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah.

"Pariwisata Aceh berusaha bangkit di tengah pandemi COVID-19 ini. Praktisi pariwisata di Aceh tidak bisa berdiam diri, tetapi bagaimana beradaptasi dengan kondisi yang ada," kata Kisswoyo.

Kisswoyo juga mengingatkan pengelola destinasi pariwisata di Aceh menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga lokasi wisata yang dikelola tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19.

"Yang paling penting terapkan protokol kesehatan. Dan buktikan Aceh sudah benar-benar siap menerima kunjungan wisatawan di tengah pandemi COVID-19 yang jelas kapan berakhirnya," kata Kisswoyo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement