Senin 16 Nov 2020 20:26 WIB

Zaitun: Sangat Baik Jika RUU Minol Batasi Penyebarannya

RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol) diusulkan oleh 21 anggota dewan. 

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
 Zaitun Rasmin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Zaitun Rasmin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Zaitun Rasmin mengatakan, rencana regulasi minuman beralkohol (minol) merupakan wacana baik. Dirinya pun mendukung hal tersebut, khususnya mengenai pembatasan.

"Kalau itu benar-benar bisa menghilangkan atau membatasi penyebaran minol, maka tentu sangat baik," ujarnya kepada Republika Senin (16/11).

Namun demikian, ketika ditanya lebih lanjut mengenai efeknya, ia mengaku, belum bisa menjawab. Kata dia, perlu meninjau lebih lanjut RUU Minol tersebut.

Hal serupa sebelumnya juga diungkapkan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Dirinya mengaku, mendukung pembahasan RUU minuman beralkohol untuk dilanjutkan di DPR.

Namun demikian, kata dia, dalam persetujuan pembatasan terhadap konsumsi dan distribusi hingga produksi minuman tersebut, agar tidak dipandang pendek. Apalagi, sebagai upaya islamisasi.

"Ini kepentingannya adalah kepentingan untuk kesehatan dan ketertiban masyarakat," katanya.

Dia menuturkan, di berbagai negara, termasuk negara-negara sekuler, minuman beralkohol pun dibatasi dengan aturan. Di Inggris, kata dia, pembatasan terjadi di operasional bar. Sedang di Australia, aturan minol dilakukan agar orang-orang tidak mengonsumsinya di ruang terbuka.

Sebagai informasi, RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol) diusulkan oleh 21 anggota dewan. 18 di antaranya adalah dari fraksi PPP, 2 lainnya dari PKS dan satu sisanya dari fraksi Gerindra. Hingga kini, RUU tersebut masih diharmonisasi di Baleg DPR RI.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement