REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pandemi global Covid-19 yang saat ini mengganggu tatanan stabilitas perekonomian nasional tak terkecuali di daerah, menuntut masyarakat untuk menjadi kreatif dan berinovasi mencari serta menggeluti peluang-peluang usaha baru untuk mampu bertahan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi nasional pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, yang kemudian menjadikan Indonesia berada dalam kondisi resesi untuk kali pertama sejak 1998 silam.
Atas hal ini, tidak sedikit masyarakat yang kemudian berbondong-bondong berupaya untuk mengoptimalkan diri membuka usaha-usaha, yang dikenal sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dimana melalui upaya ini sedikit demi sedikit turut membantu dalam pemulihan ekonomi nasional.
Bank Kalsel sebagai bank pembangunan daerah di Kalimantan Selatan, berkomitmen mendukung peningkatan perekonomian daerah, salah satunya dengan menyalurkan kebutuhan permodalan bagi pelaku UMKM daerah. Bank Kalsel tentunya tidak dapat bergerak sendirian. Perlu adanya kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya, khususnya yang fokus terhadap pembiayaan kepada masyarakat pelaku UMKM yang sedang berupaya membuka peluang-peluang usaha baru.
PT. Permodalan Nasional Madani Venture Capital (PNMVC) merupakan anak perusahaan dari PNM yang berdiri sejak 28 Oktober 1999, memiliki komitmen yang sama dengan Bank Kalsel untuk mendukung peningkatan UMKM nasional yang spesial menangani pembiayaan modal ventura dan memperkuat jalinan kerja sama dengan calon mitra usaha. Kesamaan visi tersebut membuahkan hasil dengan jalinan kerjasama pengucuran kredit modal kerja dari Bank Kalsel kepada PNMVC.
Penandatanganan akad kredit dilakukan di Ruang Meeting PT. PNM (persero) Menara Taspen, Jakarta, Senin, (16/11), yang dilakukan oleh Kepala Divisi Kredit Bank Kalsel, Marthin Jonathan L. (atas kuasa Direktur Utama Bank Kalsel) dan Direktur Utama PT. PNMVC, Sasono Hantarto, dengan disaksikan oleh Komisaris Utama Bank Kalsel beserta Jajarannya, serta Komisaris dan Jajaran Direksi PT. PNMVC. Adapun kredit modal kerja yang dikucurkan adalah sebesar Rp50 miliar, yang mana selanjutnya akan dipergunakan untuk kebutuhan pembiayaan modal kerja dibidang usaha modal ventura, terkhusus pada pembiayaan usaha produktif kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) anak perusahaan dari PT. PNMVC.
Kepala Divisi Kredit Marthin Jonathan L menyatakan betapa pentingnya dukungan dari segala pihak bagi para pelaku UMKM. Selain dinilai memiliki potensi dan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, UMKM disebut pula sebagai tulang punggung ekonomi nasional ditinjau dari kemampuannya untuk bertahan dalam perubahan kondisi yang cepat, seperti halnya yang pernah terjadi pada krisis global tahun 1998.
“Kita semua mengetahui bahwa UMKM merupakan salah satu pondasi perekonomian nasional, tak terkecuali di daerah. Atas hal tersebut, kami meyakini bahwa dukungan yang masif terhadap pelaku UMKM dinilai sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang saat ini berada dalam kondisi yang kurang baik,” terang Marthin.
Sambutan baik turut disampaikan oleh H. Ary Bastari, Komisaris Utama Bank Kalsel, dalam menyikapi kerjasama yang dilakukan. Beliau menuturkan dengan adanya kerjasama permodalan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergitas bisnis positif dalam mendukung peningkatan kinerja kedua belah pihak, terkhusus memiliki manfaat bagi para pelaku UMKM.
“Dengan terjalinnya hubungan kerjasama antara Bank Kalsel dengan PT. PNM Venture Capital, kami berharap dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, terkhusus bagi pelaku UMKM dalam mengakses kebutuhan permodalan maupun pendampingan usaha. Selain itu, sebagai fondasi utama dalam peningkatan perekonomian nasional, kerjasama ini juga diharapkan dapat berperan dalam menyokong program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional,” tutup Ary.