REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sedikitnya 65 ton sampah menumpuk di Kali Jambe, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Berdasarkan pantauan Republika di lapangan, lokasi tumpukan sampah yang membentang kurang lebih 500 meter ini berada di pinggir tol Jakarta-Cikampek.
Camat Tambun Selatan, Junaefi, menuturkan, sampah ini berasal dari Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. "Alirannya dari Kota Bekasi sama (Kabupaten) Bogor, itu perbatasan kota villa gadingnya," jelas Junaefi saat dihubungi wartawan, Senin (16/11).
Dia menuturkan, sampah yang menumpuk itu sudah ada sejak Sabtu (14/11) lalu. Pada hari itu, sampah sudah dibersihkan menggunakan alat berat. Namun, ketika didatangi ke lokasi sampah masih menumpuk dan tak ada pengerjaan apapun.
"Kemarin waktu gerakan gotong royong, Sabtu dan Ahad, memang kami bersihkan. Untuk hari ini saya koordinasi lagi sama Dinas Kebersihannya," tutur dia.
Juanefi mengatakan, tidak adanya petugas yang membersihkan hari ini disinyalir karena mobil sampahnya digunakan untuk mengangkut sampah-sampah reguler lain.
"Mobil sampahnya juga kemungkinan besar buat yang angkut-angkut dibagi-bagi kan gitu. Kemarin kerja dua hari makanya libur," ujar dia.
Adapun, masih kata dia, pembersihan sampah masih akan terus dilakukan sampai tuntas. Sampah-sampah yang diangkut pada Sabtu dan Ahad lalu diperkirakan jumlahnya mencapai 65 ton.
Tumpukan sampah di Kali Jambe ini berbatasan dengan proyek kereta cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung. Banjir tak dapat dihindari jika hujan datang dengan intensitas yang tinggi di wilayah ini.
Seorang pedagang kopi keliling di lokasi mengatakan, di wilayah ini tepatnya di bagian belakang Perumahan Jatimulya Regency, kerap mengalami banjir. "Di sini kalau hujan pasti banjir. Kalau hujannya ga berhenti-henti di belakang sini banjirnya bisa setinggi dada orang dewasa, perumahan juga banjir," ujarnya.