Sabtu 14 Nov 2020 18:21 WIB

Di KTT ASEAN-AS, Menlu: Tekankan Pentingnya Perkuat Hubungan

AS menjadi mitra dagang dan investasi kedua terbesar untuk ASEAN.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
 Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Konferensi Tingkat Tinggi Penghimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-37 dengan Amerika Serikat (AS) dilangsungkan secara virtual pada Sabtu, (14/11). Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mewakili Presiden RI Joko Widodo menekankan bahwa hubungan ASEAN dan AS penting untuk tetap diperkuat.

"Hubungan ASEAN-AS penting untuk diperkuat. AS adalah salah satu mitra strategis ASEAN di kawasan, dan kerja sama ini telah berekmbang di berbagai bidang," ujar Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual, Sabtu (14/11.

Retno menelaah di dalam empat tahun ke belakang, bahwa kerja sama ekonomi dan pembangunan antara ASEAN dan AS berkembang dengan baik. AS pun, sambungnya, terus menjadi mitra dagang dan investasi kedua terbesar untuk ASEAN.

"Angka perdagangan ASEAN-AS meningkat 39 persen dari 211,8 miliar dolar AS menjadi 294,6 miliar dolar AS," ujar Menlu Retno.

Dia juga merinci tentang nilai investasi AS yang naik 110 persen. Dari 11,65 miliar dolar AS menjadi 24,5 miliar dolar AS.

Selain itu pada bidang energi, ASEAN-AS telah mengembangkan kerja sama jangka panjang untuk periode 2021 sampai 2025. Adapun di bidang digital ekonomi, program pengembangan kapasitas telah dilakukan untuk 4.000 UMKM. 

Di dalam 10 bulan kebelakang pun penguatan kerja sama dilakukan di bidang kesehatan. Oleh karena itu, Indonesia dalam kerangka ASEAN tetap berharap AS menjadi mitra penting dan strategis di kawasan Indo Pasifik termasuk diantaranya dalam penerapan ASEAN Outlook on The Indo-Pacific.

"Kemitraan ini diharapkan dapat menjadi positif Force untuk menciptakan perdamaian stabilitas dan kemakmuran kawasan," ujarnya.

AS dalam KTT kali ini diwakili oleh National Security Advisor Robert O'Brien.  Terlepas dari ketidakhadiran presiden Donald Trump, dikatakan bahwa ASEAN tetap menjadi pusat visi AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement