REPUBLIKA.CO.ID, BALONGAN - Sudah bukan hal yang baru jika Kabupaten Indramayu dikenal sebagai kota mangga. Hampir di setiap rumah atau pekarangan warga di Pantura Jabar ini, dijumpai tanaman mangga. Mangga gedong dan cengkir bisa dibilang sebagai primadona mangga khas Indramayu.
Namun, ada mangga varietas baru asli Indramayu yang kini mulai dikenal masyarakat luas dan selalu diburu para pecinta buah mangga. Agrimania, inilah mangga jenis baru yang berhasil dikembangkan oleh H Urip, petani dari Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.
Melihat prospeknya yang bagus di pasaran, Pertamina RU VI Balongan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pun menjalankan program budidaya mangga Agrimania di Perumahan Pertamina Bumi Patra Indramayu.
Di Lahan seluas 4,5 hektare, RU VI memberdayakan Kelompok Wong Tanggul Ceblok (WTC) sebagai mitra binaan dalam pelaksanaan program tersebut. Melalui pendampingan dan pembinaan dari CSR RU VI, kelompok kini mulai menikmati hasil jerih payahnya karena mangga Agrimania yang dibudidayakan berhasil dipanen.
Pada Kamis (12/11) Pagi, General Manager RU VI Balongan Hendri Agustian juga turut serta dalam proses panen mangga Agrimania bersama Unit Manager Communication, Relation & CSR RU VI Cecep Supriyatna dan kelompok WTC.
Hendri Agustian mengatakan, ini merupakan program Development Pertamina di bidang pemberdayaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar guna membantu peningkatan penghasilan.
“Memasuki tahun ketiga, ini merupakan kedua kedua kalinya panen mangga agrimania yang merupakan jerih payah kelompok WTC. Dan kami menargetkan panen 1 ton agrimania pada tahun ini," ujar Hendri dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/11).
Dijelaskan GM, RU VI juga sedang membangun saung energi sebagai tempat berteduh. Saung berukuran 3 meter x 5 meter ini dilengkapi solar cell sebagai sumber energi mesin pompa untuk mengairi area kebun mangga agrimania.
“Keberhasilan pengembangan buah mangga agrimania yang ada disini telah memperoleh sertifikat dari pihak Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Hortikultura Jawa Barat, hanya tinggal menunggu sertifikat Prima agar bisa menjual ke Supermarket-Supermarket Eksklusif di Bandung," ujarnya.
"Meski harga perkilonya bisa mencapai minimal Rp 85-100 ribu, tetapi buah mangga yang telah memiliki hak paten asli Indramayu ini selalu diserbu konsumen. Tak heran, setiap kali panen buah aangga agrimania ini selalu habis di tempat," imbuh dia.
Sementara itu, Unit Manager Communiction, Relation and CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna pada kesempatan tersebut mengatakan, Pertamina akan mencoba mereflekasikan kebun agrimania ini ke-kelompok tani binaan Pertamina lainnya, melihat prospeknya yang cukup menjanjikan.
“Mangga agrimania ini ukurannya cukup besar, bobot beratnya dari sekitar 800 gram hingga mencapai 1 kilogram perbuah, rasanya juga unik karena perpaduan antara cengkir, harum manis sama mangga gedong,” ujar Cecep.
Pertamina berharap, ke depan lebih banyak lagi kelompok-kelompok tani binaan RU VI bisa mengikuti jejak WTC dalam pengembangan mangga agrimania sebagai penambahan penghasilan mereka.