REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sedang berupaya mencari tambahan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 selain yang berada di rumah sakit. Langkah tersebut dilakukan mengingat kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak dan RSUD Bandung sudah mulai terisi maksimal.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan sedang berupaya mencari tambahan ruang isolasi. Ia memastikan pencarian tambahan ruang isolasi di Kota Bandung tidak akan terkendala atau menemui permasalahan."Kita sedang berupaya mengantisipasi ruang isolasi ini, ruang isolasi sedang diupayakan oleh Sekda sebagai ketua harian. Mudah-mudahan bisa di Bandung tidak terlalu susah," ujarnya, Kamis (12/11).
Ia mengklaim, di tiap wilayah di Kota Bandung setingkat kecamatan dan kelurahan terdapat masyarakat yang sukarela menawarkan rumah yang tidak terisi menjadi ruang isolasi bagi pasien covid-19.
"Saya mengimbau masyarakat yang memiliki tempat tidak terpakai untuk dijadikan tempat isolasi," katanya. Terkait dengan adanya penolakan warga tentang ruang isolasi di tingkat kecamatan atau kelurahan, Oded menegaskan bahwa hal itu dilakukan untuk kepentingan bersama.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus mengupayakan ruang isolasi pasien covid-19 agar bertambah. Sebab menurutnya, kapasitas ruang isolasi yang terisi sudah mencapai 70 persen lebih dan melebihi dari ambang batas."Ada yang perlu diwaspadai, jumlah orang dirawat meningkat sehingga kapasitas tempat tidur yang dari ideal tidak boleh 60 persen sekarang 76 persen, lampu kuning," katanya.
Menurutnya, Pemkot Bandung berupaya mencari fasilitas ruang isolasi diluar rumah sakit. Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya akan menambah satu hotel lainnya yang akan dijadikan sebagai ruang isolasi mandiri."Kita punya rumah sakit cukup banyak, over kapasitas belum tapi kategori maksimal yaitu RSKIA untuk OTG sekarang juga bergejala, OTG di dua hotel, sekarang kita persiapkan satu hotel lagi," katanya.