REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah menjadi salah satu penerima penghargaan atas peranannya ikut bekerja sama mendukung penanggulangan Covid-19. Penghargaan diserahkan Kementerian Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-56 2020.
Muhammadiyah menerima penghargaan untuk kategori organisasi kemasyarakatan bersama beberapa ormas lain. Penghargaan yang diterima Muhammadiyah disampaikan kepada PP Muhammadiyah untuk mitra maupun individu dalam penanganan Covid-19.
Lewat Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), sejak awal pasien Covid-19 pertama diumumkan pemerintah 2 Maret 2020 hingga kini terus memberikan layanan dalam penanganan Covid-19 melalui 82 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA).
Sampai 10 November 2020, ada 4.560 pasien terkonfirmasi positif yang dirawat, 4.188 dalam orang berstatus suspek, dan 853 orang probable. Sedangkan, dana yang sudah digelontorkan dalam penanganan Covid-19 ini berjumlah Rp 307.478.807.989.
Penerima manfaat berjumlah 28.008.788 jiwa. Dana itu di luar biaya perawatan para pasien di seluruh RSMA. MCCC PP Muhammadiyah juga sudah mendistribusikan 500 ribu masker non-medis pakai ulang, sumbangan dari BUMN Singapura, Temasek.
Program dijalankan MCCC bersama Pemerintah RI, Deplu, dan Perdagangan Australia, Unicef, Usaid, perusahaan swasta nasional, perguruan tinggi dan perorangan. Di internal, MCCC didukung penuh Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) sebagai pendanaan utama.
Serta, didukung puluhan ribu relawan Muhammadiyah di Tanah Air guna menjalankan program-program penanggulangan. Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Drs Agus Samsudin berharap, masyarakat terapkan protokol kesehatan demi memutus rantai penularan Covid-19.
"Mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan karena wabah Covid-19 ini belum berakhir," kata Agus, Kamis (12/1).
Hari Kesehatan 2020 sendiri diperingati mengangkat tema Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat. Namun, lantaran pandemi Covid-19 peringatan secara nasional digelar daring dari Jakarta, dihadiri Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.