Kamis 12 Nov 2020 09:49 WIB

BLK Tangerang Fasilitasi Masyarakat Terdampak Covid-19

Pelatihan akan diisi dengan pelatihan secara teori hingga praktik.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga melakukan proses pembuatan masker berbahan kain di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Banten, Selasa (7/4/2020). Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan BLK yang ada di Kota Tangerang serta memperdayakan warga sekitar untuk memproduksi ribuan masker kain yang nantinya akan dibagikan secara Gratis untuk masyarakat Tangerang
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Sejumlah warga melakukan proses pembuatan masker berbahan kain di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Banten, Selasa (7/4/2020). Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan BLK yang ada di Kota Tangerang serta memperdayakan warga sekitar untuk memproduksi ribuan masker kain yang nantinya akan dibagikan secara Gratis untuk masyarakat Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang membuka Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai kelurahan di wilayah Kota Tangerang. Tujuannya agar bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk mampu berdaya saing, di tengah ujian pandemi yang masih berlangsung.

"Di tengah pandemi Covid-19 tercatat ada 9.516 warga Kota Tangerang terkena PHK. Sebelumnya Kota Tangerang telah menggelar Job Fair Online, pemberian bantuan untuk UMKM. Kali ini, kita menggelar pelatihan kerja untuk masyarakat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Rakhmansyah dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (11/11).

Rakhmansyah mengatakan, BLK tingkat kelurahan tersebut membuka 16 bidang pelatihan dengan diikuti oleh 10.400 peserta. Dalam pelatihan tersebut, dihadirkan para instruktur yang handal di bidangnya masing-masing.

"Di antaranya, ahli pengolahan kompos, online shop, perikanan, pertanian, serta servis motor," terangnya.

Rakhmansyah menuturkan, pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu diisi dengan pelatihan secara teori hingga praktik. "Dengan pelatihan ini, target kami masyarakat bisa berwirausaha secara mandiri atau bekerja di tempat yang membutuhkan jasa terkait," tuturnya.

Pandemi Covid-19 memang telah mendorong daya kreativitas masyarakat untuk setidaknya bisa bertahan hidup. Selain itu, kemampuan produktivitas semakin dituntut untuk terus tumbuh agar bisa menghadapi fase sulit di tengah pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement