REPUBLIKA.CO.ID, TEMPILANG--Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel) berupaya meningkatkan produksi padi milik masyarakat dengan cara melengkapi sarana dan prasarana pertanian dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan ini Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman meninjau persawahan di Dusun Buyan, Kec. Tempilang, Bangka Barat, Selasa (10/11).
Saat tiba di lokasi persawahan, Gubernur Erzaldi langsung menyapa petani dan berbincang untuk mengetahui keluhan petani secara langsung. "Hari ini saya ingin melihat langsung sawah ini sehingga, kami tahu apa saja yang dapat kami lakukan ke depan sehingga produksi meningkat," ungkapnya.
Reni, sesorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menuturkan, sawah di sini terdiri dari dua gabungan kelompok tani (gapoktan), dengan lahan 100 hektar (ha) dan yang tertanam 80 ha."Kendala di sini belum ada irigasi. Harapannya dilakukan normalisasai sungai agar tidak banjir," jelasnya seperti dikutip laman resmi Pemprov Babel.
Pemprov. Babel pada tahun 2021 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,4 miliar untuk pembangunan irigasi. Jenis padi yang ditanam mengunakan bibit inpari 24, dengan hasil 4,5 ton perhektar.
Dalam dialog bersama, petani meminta kepada pemprov untuk membangun jalan pertanian, jembatan penghubung, normalisasi sungai, dan irigasi.
Selain itu petani juga meminta bantuan berupa mesin perontok padi, handtraktor, serta peralatan pelengkap lainnya. Mengakhiri kegiatan dialog, Gubernur Erzaldi mengimbau kepada petani dengan bantuan yang telah diberikan Pemprov. Babel agar dapat meningkatkan hasil produksi minimal 6 ton perhektar.
Dalam kegiatan ini, Gubernur Erzaldi Rosman didamping Plt. Bupati Bangka Barat, Sahirman. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel dan Kabupaten Bangka Barat, Forkopimda Provinsi Kepulauan Babel, petani, dan masyarakat.