Selasa 10 Nov 2020 23:43 WIB

Simalungun Target Sekolah Lapang Penangkar Benih Padi

IPDMIP berupaya hasilkan penangkar benih padi lewat Sekolah Lapang

Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau dikenal sebagai Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) berupaya mencetak petani penangkar benih padi di daerah irigasi melalui Sekolah Lapangan (SL).
Foto: Kementan
Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau dikenal sebagai Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) berupaya mencetak petani penangkar benih padi di daerah irigasi melalui Sekolah Lapangan (SL).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN - Benih unggul merupakan salah satu pengungkit produktivitas padi. Benih unggul diharapkan mendukung pencapaian ketahanan pangan seperti arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Kendati demikian, produksi benih unggul saat ini belum mencukupi kebutuhan para petani, sehingga diperlukan lebih banyak penangkar benih padi yang mendukung pengadaan benih seperti halnya di Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Simalungun.

Hal itu diupayakan solusinya oleh Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau dikenal sebagai Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) untuk mencetak petani penangkar benih padi di daerah irigasi melalui Sekolah Lapangan (SL).

Konsultan IPDMIP di Kabupaten Simalungun, Muhammad Ridwan mengatakan tujuan SL menambah pengetahuan dan keterampilan petani dalam penyediaan benih unggul, mencukupi kebutuhan petani sekaligus meningkatkan pendapatan para petani.  

Berdasarkan CP/CL, benih yang tepat adalah varietas Ciherang dan Inpari 32 label ungu, pengadaannya oleh Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Pemprov Sumut sebagai Pelaksana Program IPDMIP di tingkat provinsi.

"Selain untuk persiapan tanam MT II Oktober 2020 hingga Maret 2021, juga digunakan untuk bahan  tanam kegiatan SL yang nantinya akan menghasilkan benih label biru atau benih sebar," kata M Ridwan.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan memberikan perhatian serius pada IPDMIP. Sebab, salah satu tujuan IPDMIP, meningkatkan ketahanan pangan karena sangat penting saat ini. 

"Melalui IPDMIP, kita ingin ketahanan pangan semakin meningkat, sehingga Indonesia bisa mandiri pangan. Pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia bisa turut meningkat," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Penyuluh pusat Kementan, Sri Wijiastuti selaku pembina penyuluhan pertanian Sumut mengatakan penyaluran benih label ungu dilaksanakan pada 5 dan - 6 November 2020 untuk MT II pada Oktober  2020 - April 2021. "Benih yang disalurkan sudah melalui uji Badan  Sertifikasi Penangkaran Benih dan PBT Sumut," kata Staf Dinas TPH Sumut Laurel Sihombing.

Penyuluh Pemkab Simalungun, Nurpede Sihombing menambahkan bahwa benih diserahkan kepada ketua kelompok tani (Poktan) mewakili petani penerima. Jumlah benih yang disalurkan berjumlah 13,500 kg terdiri atas varietas Ciherang 5.275 kg dan Inpari 32 8.225 kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement