REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kemacetan padat di tol Bandara Prof Sedyatmo, sejak Selasa (10/11) dini hari berdampak. Utamanya, pada calon penumpang pesawat ataupun pengendara tol.
Salah satu calon penumpang pesawat Citilink tujuan Bengkulu, Wiji (38) terpaksa berjalan kaki menuju terminal keberangkatan. Ia mengaku tak bisa membatalkan pesawat mengingat pekerjaan dinas luar kota ia lakukan esok.
"Baru tahu kabar tol gak bisa gerak tadi pagi. Apalagi saya berangkat ke bandara dari pukul 6.00 WIB," Katanya sembari berjalan.
Mengenai kemacetan yang diduga terjadi karena penjemputan Habib Riziek Shihab dan pembatasan jalur menuju tol, warga Cilandak itu mengaku kecewa. Ia mengkritik, penjemputan yang secara massal sebaiknya dilakukan di Petamburan, alih-alih di bandara.
"Mengganggu buat saya dan penumpang lain juga. Apalagi ketika mereka ke bandara bukan untuk terbang," katanya.
Hal serupa juga dikatakan Syahrul (31). Dirinya baru mengetahui kemacetan padat di tol bandara saat membaca berita sekitar pukul 07.00 WIB. Dia mengatakan, tujuan keberangkatan memang sejatinya menggunakan pesawat Citilink pada pukul 8.45. Terkait keberangkatan, dirinya mengaku tak menghiraukan lagi.
"Pasrah aja, berangkat syukur, engga gapapa. Udah beberapa reschedule sebelumnya. Ini yang terakhir," Ungkap dia.
Dengan alasan itu, mereka memilih berjalan kaki menyusuri tol. Hingga akhirnya memilih moda transportasi ojek untuk menuju terminal bandara.
Berdasarkan pantauan Republika sejak di tol, beberapa penumpang kendaraan umum ataupun kelompok dengan pakaian serba putih dan membawa bendera, memilih berjalan kaki menuju bandara. Hal itu dilakukan, ketika kendaraan yang digunakan tak bergerak.
Di beberapa lokasi terpisah, masih di tol bandara, mobil dan bendera dengan atribut FPI dan partisan yang akan menjemput Habib Riziek Shihab juga beberapa kali terpantau berjalan beriringan.
Sementara, di Jalan Tatang Sanjaya dan Jalan Benda Raya, Tangerang, di mana para penumpang tol beralih moda transportasi alternatif, lalu lintas juga terpantau macet. Hingga berita ini dibuat, pihak FPI belum bisa dikonfirmasi.