REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 4,5 juta pramuka se-Jawa Barat (Jabar) segera resmi memiliki nakhoda baru karena Atalia Ridwan Kamil akan dilantik menjadi Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jabar tepat pada peringatan Hari Pahlawan, pada Selasa (10/11).
Atalia akan dilantik sebagai Ketua Kwarda Jabar periode 2020-2025 di Youth Center Arcamanik, Kota Bandung, oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida). Pelantikan akan dilakukan dengan jumlah undangan sekitar 230 orang dan menerapkan protokol COVID-19.
"Ada dua sesi pelantikan yang dilakukan berurutan, " ujar Ketua Panitia Pelantikan Deni Nurdyana Hadimin di Kota Bandung, Senin.
Sesi pertama pelantikan jajaran mabida oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mabida berisi para pejabat eselon II Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, unsur Forkopimda, serta lembaga lain.
Menurut Deni, Hari Pahlawan dipilih sebagai tanggal pelantikan karena semangat yang terkandung pada hari nasional itu senafas dengan jiwa kepanduan.
"Dipilih 10 November supaya spirit patriotisme menjadi tonggak semangat baru Pramuka Jabar," kata Deni.
Dalam musyawarah daerah di Kota Bogor 6-7 Oktober, Atalia terpilih sebagai ketua kwarda baru menggantikan Dede Yusuf yang telah menjabat dua periode. Atalia adalah ketua baru yang ke-13 dan perempuan pertama.
Pada 2017, Jabar pernah mencatat sebagai provinsi dengan anggota pramuka terbesar di Indonesia. Kala itu tercatat sekitar 6,1 juta anggota pramuka tersebar di 27 kwartir cabang. Sekitar 5,8 juta anggota merupakan siswa sekolah, dan 323 ribu anggota dewasa.
Dengan jumlah kini 4,5 juta anggota, Atalia bertekad mengembalikan gerakan pramuka di Jabar menjadi yang terdepan di Indonesia. Kehadirannya harus benar- benar dirasakan masyarakat terutama saat pandemi COVID-19.
Dengan visi Pramuka Jabar Juara Lahir Batin, ada enam misi yang dicanangkan. Pertama, memperkuat marwah pramuka pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti. Kedua, inventarisasi dan optimalisasi aset pramuka. Ketiga, internalisasi semangat silih asih, asah, asuh dengan mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.
Keempat, adaptasi gerakan pramuka pada situasi kekinian. Kelima, meningkatkan kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, serta media. Keenam, berperan aktif menjawab masalah bangsa.