Sabtu 07 Nov 2020 21:17 WIB

Antisipasi Pohon Tumbang, Depok Betuk Satgas Pangkas Pohon

Ada 30 orang yang bertugas melakukan pengawasan dan pemangkasan pohon.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Pohon tumbang (ilustrasi)
Foto: Antara
Pohon tumbang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan pohon yang rawan tumbang. Bahkan, sebagai langkah antisipasi pohon tumbang di musim penghujan, DLHK Kota Depok membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangkas Pohon.

"Kami bentuk Satgas Pangkas Pohon. Ada 30 orang yang bertugas melakukan pengawasan dan pemangkasan pohon. Kami siagakan 10 orang, tapi selama musim hujan ini ditambah lagi 10 orang. Jadi, totalnya 20 orang untuk kegiatan rutin. Sedangkan, 10 orang lainnya untuk yang standby 24 jam atau penanganan yang sifatnya insidentil," ujar Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati, dalam siaran persnya, Sabtu (7/11).

Menurut Ety, ada 10 personel tambahan yang merupakan Tim Siram DLHK. Setiap harinya personel ini bertugas menyiram tanaman milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Namun, saat musim hujan, Tim Siram dialihkan ke Tim Satgas Pangkas Pohon. "Kami alihkan karena Satgas Pangkas Pohon butuh perbantuan. Untuk personel yang piket selama 24 jam, jumlahnya masih sama yaitu 10 orang," terangnya.

Ety menambahkan, terdapat beberapa upaya yang dilakukan guna mengantisipasi pohon tumbang. Antara lain, perampingan pohon yang sudah rimbun serta pengecekan pohon secara berkala.

Beberapa lokasi pohon yang rawan tumbang yaitu di Jalan Juanda, Jalan Margonda, Jalan Raya Bogor, Jalan M Yasin Kelapa Dua, dan Jalan Bahagia Raya Sukmajaya. "Kami minta warga waspada terhadap potensi pohon tumbang di musim penghujan. Kami juga minta warga melaporkan jika ada pohon tumbang," pungkas Ety.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement