REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Brigjen Pol Ghiri Prawijaya di hari pertama dirinya berkantor usai dilantik langsung menggelar pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19 pada jajarannya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penularan virus.
"Pandemi Covid-19 ini belum berakhir dan penularan masih terjadi. Rapid test adalah salah satu antisipasi untuk mengetahui kondisi kesehatan dari setiap pegawai," ujar Brigjen Pol Ghiri Prawijaya di Makassar.
Ia mengatakan, BNNP Sulsel sejak awal hingga saat ini telah melakukan beberapa upaya dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19. Beberapa upaya itu antara lain, melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor BNNP Sulsel serta melaksanakan pemeriksaan cepat Covid-19 bagi seluruh pegawai.
Dia menyatakan, jika ada pegawai yang reaktif dalam pemeriksaan cepat itu, maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan berjenjang hingga tes usap untuk mengetahui penyebab pasti hasil tes awal tersebut.
"Alhamdulillah hasilnya semua pegawai beserta jajaran non reaktif Covid-19. Kegiatan ini sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dan membantu pemerintah menekan jumlah kasus positif di masyarakat," katanya.
Ghiri menjelaskan rapid test adalah metode langkah awal untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Dengan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) dan protokol kesehatan, sebelum dilakukan rapid test, para pegawai BNNP Sulsel wajib menggunakan masker dan mencuci tangan dahulu sebelum masuk ruangan, kemudian melakukan pendataan identitas dengan mengisi formulir di meja pendaftaran.
Tes cepat yang dilaksanakannya itu juga diikuti oleh oleh seluruh pejabat eselon III, IV, Kepala BNNK Tana Toraja, Kepala BNNK Bone, Kepala BNN Kota Palopo serta seluruh pegawai yang berdinas di lingkup BNNP Sulsel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika