Sabtu 07 Nov 2020 00:34 WIB

BBWS Ungkap Alasan Kabupaten Bandung Kini tak Banjir Parah

Dua pembangunan dinilai berdampak positif kurangi banjir di Kabupaten Bandung.

Warga mendorong motornya yang mogok akibat banjir di Jalan Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/10/2020). Hujan yang mengguyur Bandung Raya sejak siang hingga sore hari membuat jalanan tersebut tergenang air setinggi 10 hingga 50 sentimeter akibat luapan sungai.
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA
Warga mendorong motornya yang mogok akibat banjir di Jalan Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/10/2020). Hujan yang mengguyur Bandung Raya sejak siang hingga sore hari membuat jalanan tersebut tergenang air setinggi 10 hingga 50 sentimeter akibat luapan sungai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum menyatakan ada dua faktor penyebab banjir di kawasan Kabupaten Bandung tidak timbul secara parah saat musim hujan pada Oktober 2020. Yakni, sudah beroperasi optimalnya Terowongan Nanjung di Margaasih serta adanya pembangunan Floodway Cisangkuy.

"Kedua pembangunan itu sudah menunjukkan dampak positif dalam meminimalisasi banjir saat menghadapi musim hujan," kata Kepala BBWS Citarum, Anang Muchlis, Jumat (6/11).

Baca Juga

"Floodway Cisangkuy, itu sudah mau 100 persen, memang belum selesai, tapi sudah bisa dilewati air banjir," tambahnya. Ia menjelaskan, kedua pembangunan itu efektif untuk mempercepat turunnya tinggi muka air Sungai Citarum di kawasan Baleendah, Dayeuhkolot.

Sehingga meskipun hujan turun dan meningkatkan debit air, potensi meluapnya air ke pemukiman warga semakin berkurang. Terowongan Nanjung, kata dia, memiliki kemampuan mengalirkan air dengan kapasitas hingga 700 meter kubik per detik.

Sedangkan Floodway Cisangkuy, kata dia, mampu mengalirkan air dengan kapasitas 220 meter kubik per detik. Floodway Cisangkuy sendiri dibuat untuk memindahkan jalur air Sungai Cisangkuy hingga bermuara ke Sungai Citarum di kawasan Katapang.

Secara alaminya, aliran Sungai Cisangkuy itu bermuara ke Sungai Citarum di kawasan Baleendah. Dengan adanya Floodway Cisangkuy, air dari hulu Sungai Cisangkuy yang berada di Pangalengan, tidak menambah debit air di kawasan Baleendah. Banjir di kawasan Baleendah itu pun dapat terminimalisasi.

"Kita sedang evaluasi dengan adanya Floodway Cisangkuy itu perubahannya seperti apa, ini sedang kita evaluasi, tapi itu sudah pengaruh besar," katanya.

Ia memastikan pihaknya tetap berwaspada menghadapi musim hujan yang akan kembali datang. Salah satunya, persiapan pembangunan sejumlah kantung air di kawasan Andir, Baleendah. Dia menargetkan pembangunan itu rampung pada tahun 2021. Karena, kata dia, ia juga tidak menampik bahwa musim hujan masih menyisakan titik-titik genangan air di kawasan Baleendah.

"Jadi kita rencananya buat lima folder (kantung air) di situ untuk menghilangkan banjir dari hujan lokal, nanti kita buat folder itu sehingga banjirnya berkurang banyak," kata Anang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement