REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Angin kencang menerjang permukiman warga dan menyebabkan puluhan rumah rusak di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (4/11) petang.
Terjangan angin menyebabkan rumah-rumah warga rusak di Kecamatan Gedangsari, Nglipar, dan Karangmojodi Kabupaten Gunung Kidul menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Saat ini, Tim Reaksi Cepat masih melakukan pendataan dan pertolongan bersama masyarakat setempat. Berdasarkan laporan sementara, tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Jumat (6/11).
Berdasarkan data BPBDGunung Kidul, terjangan angin kencang menimbulkan dampak paling parah di di Kapanewon/Kecamatan Nglipar, menyebabkan kerusakan 52 rumah diKalurahan Nglipardan satu kandang bebek diKalurahan Pengkol.
Di Kapanewon Karangmojo, terjangan angin kencang menyebabkan kerusakan delapan rumah di Padukuhan Nglampar, dua rumah diPadukuhan Kenteng, dan tujuh rumah diPadukuhan Wiladeg.
Selain itu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan mengakibatkan kerusakan rumah beberapa warga di beberapa padukuhan di di Kapanewon Gedangsari.
Bencana alam tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun diperkirakan mengakibatkan kerugian sampai ratusan juta rupiah.
"Akibat jaringan listrik tegangan tinggi yang terputus karena tertimpa pohon yang tumbang ini, ribuan pelanggan listrik terpaksa tidak bisa menikmati aliran listrik," kata Edy.
Edy mengimbau warga yang berada di kawasan rawan bencana alam meningkatkan kewaspadaan dan segera meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri jika sudah melihat tanda bahaya.
"Kami sudah membentuk Destana (desa tangguh bencana) di tingkat desa/kalurahan dengan harapan bila terjadi bencana bisa langsung tanggap dan langsung dapat mengambil langkah untuk menekan dampak yang ditimbulkan dari potensi bencana," katanya.