REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ditengah Pandemi COVID-19, PT Migas Hulu Jabar (MUJ) masih mampu mempertahankan kinerjanya dalam mengoptimalkan pengelolaan pendapatan dari bisnis Partisipasi Interest (PI) 10 persen di blok ONWJ, untuk bidang usaha lainnya. Yakni, untuk proyek Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
MUJ sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat melalui anak perusahaan PT Energi Negeri Mandiri (ENM) melakukan sinergi dengan BUMD, PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar) untuk mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Cirompang, di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut dan SPAM Regional Metropolitan Bandung Selatan.
Pengelolaan bersama ini tertuang dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan oleh Direktur PT ENM Ruli Adi Prasetia dan Direktur Utama Tirta Jabar , Asep Winara, belum lama ini.
Kerja sama antara BUMD Jabar ini disaksikan langsung Kepala Biro BUMD dan Investasi Setda Provinsi Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, dan Direktur Utama MUJ Begin Troys.
“Kerja sama ini menguatkan sinergitas antar BUMD dan afiliasinya. Diharapkan kedua BUMD di Jabar ini makin berkembang dengan hasil usaha yang optimal sehingga memberikan dividen bagi Jawa Barat sekaligus mewujudkan Jabar Juara Energi Terbarukan,” ujar Direktur PT ENM Ruli Adi Prasetia dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis (5/11).
Ruli mengatakan, sinergi ini mencakup dua unit usaha Tirta Jabar yang sudah eksisting yakni PLTMH Cirompang dan SPAM Regional Bandung Selatan. Tujuannya untuk mengoptimalkan kapasitas PLTMH Cirompang dan mengoperasikan SPAM Bandung Selatan.
Direktur Utama Tirta Jabar, Asep Winara mengatakan, kapasitas terpasang PLTMH Cirompang sebesar 4x2 MW (8 MW) yang memanfaatkan aliran Sungai Cirompang memproduksi listrik dan dijual kepada PLN Distribusi Jawa Barat (DJB) untuk melayani lebih dari 35.000 Kepala Keluarga.
PLTMH Cirompang telah beroperasi sejak tanggal 17 April 2016, dengan tarif penjualan tenaga listrik sebesar Rp. 850/kWh dan rata-rata produksi tenaga listrik sekitar 63.72 juta kWh per tahun, telah memberikan kontribusi pendapatan operasional kepada Tirta Jabar.
Direktur Utama MUJ Begin Troys mengatakan, setelah berhasil menjadi pengelola PI 10 persen, MUJ terus berinovasi dan mengembangkan usaha bidang energi, termasuk salah satunya penguatan sektor EBTKE melalui kerja sama dengan Tirta Jabar. “Ini merupakan sinergi BUMD yang ke empat setelah sebelumnya kami melakukan kerja sama dengan BIJB, Agronesia, BJBS dan hari ini dengan Tirta Jabar. Insya Allah kita siap bersinergi dengan BUMD lain apalagi sebagai saudara kandung (sesama BUMD) juga, dan tentu (kerja sama) tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang ada dan sesuai dengan bidang usaha yang dimiliki (MUJ),” papar Begin.
Begin mengatakan, selain bersinergi dengan BUMD Jawa Barat, MUJ juga melebarkan usaha dalam bidang ketenagalistrikan untuk operasional industri sektor hulu migas dan bisnis jasa penunjang minyak dan gas bumi untuk membangun rig pengeboran untuk kepentingan operator blok migas.
Tentu melalui kerja sama ini, kata Begin, MUJ ingin menginisasi kesempatan untuk mengembangkan bisnis energi baru terbarukan yang sejalan dengan misi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kerja sama ini, merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MUJ sebelumnya. Gubernur Jawa Barat mengharapkan agar sinergi antar BUMD Jawa Barat ini bisa mendorong percepatan optimalisasi potensi energi baru terbarukan di Jawa Barat yang begitu melimpah.
Dalam waktu yang bersamaan, MUJ juga mendapatkan arahan dari Pemerintah Jawa Barat agar mengkaji potensi usaha penanggulangan masalah sampah regional di Jabar agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi (waste to energy).