Jumat 06 Nov 2020 03:10 WIB

 Seorang Nakes Meninggal Dunia, Wali Kota Cirebon: Syahid...

Di RSD Gunung Jati, almarhumah merupakan pegawai kedua yang meninggal akibat Covid-19

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Seorang nakesl meninggal dunia. (Ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Seorang nakesl meninggal dunia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Seorang perawat di RSD Gunung Jati Cirebon meninggal dunia akibat terkonfirmasi Covid-19, Kamis (5/11). Ucapan duka cita pun mengalir dari berbagai pihak.

Salah satunya disampaikan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis. Dia menyampaikan, berbela sungkawa atas meninggalnya almarhumah.

"Saya berbela sungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya seorang tenaga kesehatan di Kota Cirebon. Insya Allah syahid," kata Azis, Kamis (5/11).

Azis juga yakin almarhumah husnul khotimah dan ditempatkan di tempat yang mulia. Dia pun berdoa agar keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan.

Kepada para nakes lainnya, Azis meminta agar kejadian itu tidak mengendorkan semangat mereka dalam menangani kasus Covid-19 di Kota Cirebon.   "Justru ini harus memotivasi kita lebih tinggi," tegas Azis.

Namun, evaluasi penanganan Covid-19 harus dilakukan. Dengan demikian, virus tersebut tidak menularkan kepada tenaga kesehatan yang ada di Kota Cirebon.

Azis pun sangat prihatin ada tenaga kesehatan yang ikut terpapar Covid-19 bahkan sampai meninggal dunia. Dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak.

Dengan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, Azis yakin kegiatan masyarakat sehari-hari, termasuk roda perekonomian di Kota Cirebon bisa tetap berjalan.

"Masyarakat terhindari dari Covid-19, roda perekonomian tetap bisa berjalan," ucap Azis.

Sementara itu, Direktur Utama RSD Gunung Jati, Ismail Jamalludin, mengatakan, almarhumah merupakan pegawai kedua yang meninggal akibat Covid-19. "Mudah-mudahan ini yang terakhir," tutur Ismail.

Ismail menyatakan, almarhumah sudah berjuang untuk melawan virus tersebut. Segala daya upaya pun telah dikerahkan untuk menyembuhkannya.

"Tapi Allah SWT punya rencana lain. Insya Allah, rencana Allah lebih baik. Semoga almarhumah husnul khotimah, diberi kelapangan, ketenangan dan dimasukkan ke dalam surga," tutur Ismail.

Ismail juga meminta kepada tenaga kesehatan lainnya agar tetap bersemangat melayani pasien Covid-19. Namun, dengan tetap mengedepankan keselamatan dan keamanan yang telah ditentukan pemerintah.

"Insya Allah, Allah akan melindungi kita. Jangan lupa untuk selalu berdoa," kata Ismail.

Seperti diketahui, seorang perawat HCU RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, meninggal dunia, Kamis (5/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Almarhum meninggal saat menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta.

Almarhumah dipastikan terkonfirmasi Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan swab pada 20 Oktober 2020. Almarhumah dirawat di Ruang Isolasi RSD Gunung Jati sejak 23 Oktober 2020.

Saat itu, almarhumah dalam keadaan hamil anak ketiga. Karena kondisinya yang tidak stabil, maka atas indikasi medis, kehamilan yang dalam kondisi matur segera diterminasi melalui operasi sesar.

"Untuk bayinya dalam kondisi sehat, hasil swab negatif dan saat ini dirawat oleh keluarganya," ujar Ismail.

Ismail melanjutkan, pascamelahirkan, almarhumah masih menjalani perawatan secara intensif. Pasalnya, kehamilan dapat menjadi faktor komorbid atau faktor yang memperberat kondisi sakit bagi penderita Covid-19.

Dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi klinis dan sesuai indikasi, maka Tim Ahli Klinis RSD Gunung Jati merujuk almarhumah ke RSUP Fatmawati Jakarta. Almarhumah tiba di RSUP Fatmawati pada 5 November 2020 pukul 01.00 WIB.

Namun, kondisi almarhumah mengalami perburukan dan tidak tertolong. Almarhumah dinyatakan meninggal dunia pada pukul 06.00 WIB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement