Kamis 05 Nov 2020 18:59 WIB

Angin Kencang Rusak Banyak Rumah Warga Purbalingga

Petugas masih turun ke lapangan untuk mendata kerusakan dan membantu warga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Hujan deras dan angin kencang, melanda sebagian wilayah selatan Kabupaten Purbalingga, Kamis (5/11). Wilayah terdampak, antara lain beberada desa di Kecamatan Kalimanah dan Kemangkon.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Umar Fauzi, menyebutkan angin kencang tersebut sedikitnya melanda tiga desa. Antara lain Desa Toyareka dan Desa Gambarsari Kecamatan Kemangkon dan Desa Mewek Kecamatan Kalimanah.

Baca Juga

''Saat ini, petugas masih turun ke lapangan untuk mendata kerusakan dan membantu warga,'' katanya.

Dari laporan warga, kerusakan yang ditimbulkan  tidak hanya berupa atap-atap rumah warga yang rusak karena dilanda angin kencang. Tapi juga ada banyak pohon yang tumbang merusak rumah warga dan menutup akses jalan warga.

 

''Saya tidak bisa kemana-mana, karena semua akses jalan ke luar tertutup batang pohon yang tumbang,'' ucap Rus, warga Desa Toyareka Kecamatan Kemangkon.

Bahkan rumah sakit darurat Covid-19 yang merupakan gedung baru Puskesmas II Kemangkon di Desa Gambarsari, dilaporkan juga mengalami kerusakan. Angin kencang, dilaporkan merusak bagian atap rumah sakit. Untungnya, rumah sakit darurat tersebut hingga kini belum difungsikan sehingga tidak ada pasien yang menjadi korban.

''Bangunan itu memang baru dipersiapkan menjadi rumah sakit darurat Covid 19. Tapi belum kita fungsikan,'' kata Kepala Dinas Kesehatan  Purbalingga, Hanung Wikantono.

Umar Fauzi menyatakan, saat ini petugas gabungan masih berada di lokasi. Upaya pertama yang dilakukan petugas gabungan, adalah menyingkirkan pohon-pohon tumbang yang menutup akses jalan. ''Hal ini kita lakukan agar akses jalan bisa kembali normal, sehingga proses assesment selanjutnya bisa berlangsung lancar,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement