REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA—Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga tidak ingin gegabah untuk menggelar kegiatan belajar tatap muka di sekolah, kendati tren persebaran Covid-19 di daerahnya cenderung menurun. Bahkan cukup terkendali dalam tiga pekan terakhir.
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto yang dikonfirmasi mengungkapkan, soal rencana pembelajaran tatap muka sebenarnya sudah disiapkan sejak jauh hari di Kota Salatiga. Tetapi karena beberapa waktu lalu sempat muncul penularan klaster keluarga –karena salah satu anggota keluarga aktivitasnya ke luar atau mungkin kedatangan keluarga dari luar kota masuk ke Salatiga— maka Pemkot Salatiga tidak akan buru- buru. “Prinsipnya, pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan kembali jika secara umum Kota Salatiga benar- benar aman dari risiko penyebaran,” ungkapnya, di rumah dinas Wali Kota Salatiga, Kamis (5/11).
Yuliyanto mengamini tren penurunan kasus Covid-19 di daerahnya. Bahkan warga Kota Salatiga hampir 98 persen sudah semakin disiplin di dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), sebagaimana hasil survei BPS Kota Salatiga.
Artinya warga Kota Salatiga sudah semakin patuh berkaitan dengan kebiasaan memakai masker, rajin mencuci tangan hingga mengurangi kerumunan untuk menjaga jarak fisik yang berisiko terhadap penularan.
Kendati begitu, wali kota juga mengakui masih ada warganya yang mengabaikan pentingnya disiplin dalam melaksanakan prokes, walaupun jumlahnya hanya beberapa gelintir dari keseluruhan warga Kota Salatiga.
Sehingga Pemkot Salatiga tidak ingin lengah dengan kondisi tersebut, terlebih penularan yang masuknya dari klaster keluarga juga pernah terjadi. Alasan lainnya, kalau akan menggelar kegiatan belajat tatap muka di sekolah sebenarnya juga harus ada izin dari Gubernur Jawa Tengah, meski sebenarnya Kota Salatiga sudah berani untuk meggelarnya.
Terutama di wilayah zona hijau persebaran Covid-19, seperti di wilayah Argomulyo. “Namun karena dalam surat edaran gubernur sudah ditentukan, maka kita ikuti saja terlebih dahulu sambil menunggu secara global zona di Kota Salatiga yang terus berangsur turun,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan pembaruan data Covid-19 di Kota Salatiga, sampai dengan Kamis pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 di Kota Salatiga tercatat sebanyak 12 orang. Di mana jumlah suspek mencapai 25 orang dan kontak erat sebanyak 98 orang.
Sedangkan secara kumulatif sampai dengan pekan ke-45, tanggal 5 November 2020 ini tercatat kasus Covid-19 di Kota Salatiga sebanyak 326 kasus, dengan rincian 12 orang dirawat, 307 orang sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.