REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan seekor harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) betina bernama Sri Nabilla, di daerah Kappi yang merupakan Zona Inti Kawasan Taman Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Gayo Lues.
"Daerah Kappi memiliki luas empat hektare, ketinggian 1.320 mdpl, datar, terbuka dan berbatu. Lokasi ini dekat sumber air, dan terdapat saltlick yang tersebar," kata Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi dalam keterangannya di Medan, Selasa (3/11).
Ia menyebutkan bahwa di lokasi ini juga ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa mangsa seperti rusa, kijang, dan kambing hutan. Sebelum harimau itu dilepasliar di lokasi TNGL, sudah dilakukan pembersihan jerat oleh BBTNGL.
Sri Nabila itu dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari, Aek Godang, Barumun-Tapanuli Selatan - Sipirok- Siborong-borong-Dolok Sanggul- Sidikalang (Sumatera Utara) menuju Aceh melalui Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara dan terakhir ke Blangkejeran- Kabupaten Gayo Lues Aceh di Bandara Patiambang dengan memakan waktu lebih kurang 20 jam.
"Selama dalam perjalanan darat, Sri Nabilla selalu dimonitor oleh Tim BBKSDA Sumut," ujarnya.
Hotmauli mengatakan, dari Bandara Patiambang, harimau Sumatera diangkut menggunakan helikopter ke lokasi lepasliar di Kappi-TNGL.
"Sebelumnya harimau Sumatra itu memangsa seekor anjing, ular, dan ternak warga di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, bulan Mei 2020. Kemudian petugas Koramil setempat dan masyarakat memasang perangkap (kandang jebak) tanggal 24 Agustus 2020, kemudian di observasi ke Sanctuary Harimaui Barumun Nagari- di Barumun Tapanuli Selatan," katanya.