REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PP Hima Persis meminta pihak Kepolisian agar serius menangkap dalang dan para pelaku pembakar Halte Sarinah, pascaramainya hasil investigasi narasi TV terhadap kejadian pembakaran. Dalam narasi TV itu terungkap bagian wajah dan tubuh yang diduga para oknum pelaku pembakaran.
Menurut Ketua Umum PP Hima Persis Iqbal Muh Dzilal, yang berunjuk rasa pada 8 Oktober 2020 di Jakarta ada piahk mahasiswa dan buruh. "Para mahasiswa dan buruh telah dirugikan dengan distigmakan negatif akibat dari pembakaran tersebut," ujar Iqbal dalam siaran persnya, Senin (2/11).
Iqbal berharap, kepolisian bergerak cepat untuk membongkar pembusukan aksi mahasiswa ini. Dalam hal ini, menurutnya kinerja Kepolisian menjadi dipertanyakan ke seriusannya juga citra kepolisan dipertaruhkan.
"Kita berharap polisi bergerak cepat. Kita sebagai mahasiswa merasa dirugikan sebagai dampak dari pembakaran pada aksi kemarin. Kepolisian harus tegas. Kalau tidak, Kepolisian yang dipertanyakan kinerjanya," kata Iqbal.
PP Hima Persis juga berpendapat, bahwa mahasiwa dan buruh yang turut aksi punya niat luhur yang murni dengan menggunakan hak demokrasinya protes kepada pemerintah terkait disahkannya RUU Omnibus Law yang dinilai bermasalah. Sedangkan para pembakar menurutnya bukan bagian dari masaa aksi tolak Omnibus Law.
"Saya yakin para pembakar fasilitas umum pada aksi tolak Omnibus Law pada 8 Oktober kemarin jelas bukan bagian dari barisan massa aksi. Mereka adalah oknum yang punya tujuan untuk menggembosi aksi Mahasiswa dan buruh," kata Iqbal.
PP Hima Persis mengaku, hal ini perlu diungkap karena Hima Persis sampai saat ini masih tetap serius memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini. Aksi turun ke jalan masih opsi yang dipilih Hima Persis guna mendesak Presiden Jokowi menerbitkan Perpu pembatalan Omnibus Law.
Hima Persis juga meminta Kepolisian bertindak profesional. Jangan sampai salah tangkap. Hasil investigasi narasi TV bisa jadi bahan lebih lanjut.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya masih serius dalam mengawal penolakan RUU Cipta Lapangan Kerja ini. Maka, Kepolisian harus segera ungkap pelaku pembakaran Halte Sarinah kemarin.
"Jelas mereka bukan bagian dari massa aksi. Polisi jangan sampai gegabah dan salah tangkap. Investigasi dari narasi TV bisa jadi bahan pertimbangankan?" katanya.