REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Barat mengimbau masyarakat yang ingin berwisata terkait cuti bersama di objek wisata yang ada di wilayah provinsi itu untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan dengan menaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker dengan benar, tidak menurunkan masker di bawah hidung atau di bawah dagu," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Marion Siagian, Sabtu (31/10)
Marion menyatakan, penerapan protokol kesehatan dengan baik dan benar menjadi tameng terkuat dalam mencegah sebaran Covid-19, khususnya di tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.
"Kemudian, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta sering mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir atau menyediakan selalu cairan pencuci tangan berbasis alkohol bila air mengalir tidak tersedia," imbuhnya.
Total ada 54 destinasi wisata yang akan diperiksa tersebar di 14 kabupaten/kota. Beberapa tempat wisata yang menjadi perhatian di kawasan Lembang Bandung Barat, Ciwidey Kabupaten Bandung, pemandian air panas Ciater di Subang, Puncak Bogor, serta kawasan pantai selatan Jabar. Operasi gabungan juga melibatkan aparat kewilayahan di kecamatan, desa/kelurahan, bahkan sampai RT/RW. Para petugas lapangan ini senantiasa melaporkan segala perkembangan.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad menambahkan Pemprov Jabar optimalkan pengetesan Covid-19 secara acak dilakukan di 54 titik destinasi di 14 kabupaten/kota yang ada di wilayah Jabar.
Daud mengatakan, penambahan kasus Covid-19 baru masih cukup tinggi, khususnya di daerah Bogor, Depok, Bekasi atau Bodebek yang sangat berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai epicentrum penyebaran virus corona.
Ia mengatakan saat ini banyak dari warga Jakarta dan sekitarnya berangkat ke destinasi di Jabar untuk menghabiskan akhir pekan sehingga pengetesan lewat tes cepat diharap bisa meminimalisir tingkat penyebaran dan memetakan jika didapati wisatawan yang positif Covid-19.
"Memang kita mengadakan tes acak untuk mereka yang ada di pusat kerumunan seperti tempat wisata atau pasar, serta di tempat yang mengadakan peringatan Maulid Nabi," ujar Daud.