REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pengelola destinasi wisata unggulan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Taman Tebing Breksi di wilayah perbukitan Prambanan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat. Selain itu, ada ruang transit atau isolasi sementara bagi wisatawan yang terdeteksi memiliki suhu tubuh lebih 37 derajat celsius.
"Sejak wabah Covid-19 dan objek wisata diberi kelonggaran untuk operasional, kami komitmen untuk patuh prokes, kami juga menyiapkan ruang isolasi bagi pengunjung yang suhu tubuhnya melebihi 37 derajat Celsius. Apalagi libur panjang cuti bersama ini, prokes tetap kami terapkan secara ketat, " kata Pengelola Taman Tebing Breksi Prambanan Kholiq Widianto di Sleman, Sabtu (31/10).
Pengelola juga sangat mendukung upaya yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman yang melakukan rapid test atau tes cepat di Tebing Breksi. "Ini sebagai jaminan bahwa objek wisata aman untuk dikunjungi dan sebagai pencegahan penyebaran Covid-19 di objek wisata," katanya.
Ia mengatakan dari puluhan pengunjung yang dilakukan tes cepat secara acak, terdapat 10 petugas yang juga dilakukan tes cepat secara acak. "Hasilnya dari 10 petugas yang dites seluruhnya nonreaktif. Sedangkan tes acak kepada pengunjung ada dua yang wisatawan dari Palembang yang reaktif. Karena reaktif, kami sarankan untuk istirahat di ruang karantina sementara," katanya.
Kholiq mengatakan setiap wisatawan yang datang wajib dicek suhunya, wajib bermasker dan menjaga jarak. Petugas juga akan mendata wisatawan dengan aplikasi Visiting Jogja untuk tracking dan tracing.
"Jika ada wisatawan yang suhunya melebihi 37 derajat celcius, kami arahkan untuk beristirahat di tempat transit atau ruang isolasi sementara selama kurang lebih 30 menit," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan tes cepat yang dilakukan Satgas Covid-19 di objek wisata tersebut penting dilakukan. Menurut dia, kegiatan tersebut bukan untuk membuat khawatir pengunjung ataupun pengelola destinasi, tetapi untuk memberi kepastian keamanan kesehatan semua pihak.
"Semua yang berada di destinasi wisata baik bagi pengunjung, pengelola, dan lingkungan destinasi pariwisata harus dijamin kesehatannya. Hal ini untuk memastikan destinasi Sleman aman untuk dikunjungi pada masa pandemi Covid-19 ini, " katanya.