Jumat 30 Oct 2020 22:09 WIB

Libur Panjang, Ridwan Kamil Sebut 100 Orang Reaktif

100 orang yang hasil tes cepatnya reaktif langsung jalani swab test.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Reiny Dwinanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap pihaknya menggelar tes cepat dan tes usap Covid-19 semasa libur panjang pekan ini.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap pihaknya menggelar tes cepat dan tes usap Covid-19 semasa libur panjang pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, 100 orang dinyatakan reaktif pasca menjalani rapid test Covid-19 yang digelar secara acak di sejumlah titik di wilayah Provinsi Jabar. Selama libur panjang ini, Pemprov Jabar menggelar tes cepat secara acak untuk menekan potensi penularan Covid-19 seiring meningkatnya pergerakan orang.

"Intinya, antisipasi lonjakan kasus (Covid-19), makanya kami ada rapid test acak dan swab test, ada 100 orang reaktif langsung di swab test, tapi hasilnya belum keluar," ujar Ridwan yang akrab disapa Emil dan menjabat sebagai ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Bandung, Jumat (30/10).

Baca Juga

Emil mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan pihaknyanya digelar di 54 titik di 14 kabupaten/kota di Jabar yang kerap dikunjungi wisatawan saat libur panjang. Selain pengetesan secara acak, pihaknya juga terus memaksimalkan pembatasan kapasitas objek wisata.

"Pembatasan di destinasi wisata terus dilakukan. Jangan dipaksa

penuh 100 persen karena kalau ada kerumunan terlalu padat, ada potensi bahaya," katanya.

Emil menegaskan, pihaknya tidak melarang siapapun berkunjung ke Jabar untuk berwisata pada libur panjang kali ini. Ia menyerukan pengunjung tetap disiplin menerapkan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan pakai sabun.

"Bukan larangan, kalau bisa kurangi bepergian. Kalau bepergian disiplin 3M. Pokoknya, mau apa saja, hidup ini sekarang (harus disiplin) 3M," katanya.

Emil pun menyatakan bahwa pihaknya bersama TNI dan Polri serta Satpol PP terus berjaga untuk memastikan protokol 3M tersebut dilaksanakan masyarakat yang berlibur ke tempat wisata. Selain itu, petugas keamanan mesti memastikan pengelola destinasi wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung.

"Intinya, masyarakat boleh berwisata, asalkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M tadi secara ketat dan disiplin," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement