REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Pemerintah Kota Bandar lampung telah melakukan tes cepat (rapid test) kepada 2.878 orang yang hendak masuk ke kota setempat selama empat hari dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Selama empat hari dari Senin hingga Kamis (29/10) kita telah memeriksa 2.878 orang dari dua posko yang berada di Tugu Radin Inten, Rajabasa dan pintu k eluar di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki, di Bandarlampung, Jumat (30/10).
Dia menyebutkan, untuk di posko yang berada di Rajabasa telah dilakukan rapid test sebanyak 1.215 dengan didapati 32 orang reaktif dan 1.183 lainnya nonreaktif.
Sedangkan, lanjut dia, posko yang berada di Sukarame tim telah memeriksa 1.663 orang dengan hasil reaktif 51 dan 1.612 lainnya dinyatakan nonreaktif. "Jadi dari 2.878 orang yang kami rapid test didapati 83 masyarakat yang reaktif," kata dia.
Mereka yang reaktif saat dilakukan tes cepat, akan langsung di putar balik dan tidak boleh masuk ke Kota Bandar Lampung serta data identitas yang bersangkutan akan dicatat oleh petugas. "Kalau yang reaktif itu masih masyarakat dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung kami akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat agar segera ditindaklanjuti," kata dia.
Sementara itu, lanjut Juru Bicara Satgas Penangan Covid-19 Kota Bandar Lampung itu, jika ada warganya yang didapati reaktif maka pihaknya akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat agar melakukan pengawasan kepada yang bersangkutan. "Dari 83 orang yang kami dapati reaktif saat di tes cepat enam di antaranya warga Bandar Lampung dan 77 lainnya warga dari luar kota ini," katanya.