Jumat 30 Oct 2020 09:25 WIB

BPBD Banten Dirikan Posko Bencana di Pantai Selatan

Peralatan evakuasi disediakan seperti perahu karet, tenda dan alat pendeteksi bencana

Sejumlah personel pemadam kebaran menggotong sekoci penyelematan korban bencana saat Apel Siaga Bencana di Serang, Banten, Senin (26/10/2020). Apel yang diikuti TNI, Tim SAR, BPBD serta unsur lainya itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana menjelang musim penghujan.
Foto: ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA
Sejumlah personel pemadam kebaran menggotong sekoci penyelematan korban bencana saat Apel Siaga Bencana di Serang, Banten, Senin (26/10/2020). Apel yang diikuti TNI, Tim SAR, BPBD serta unsur lainya itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana menjelang musim penghujan.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mendirikan posko bencana alam untuk kesiapsiagaan dan kedaruratan mengantisipasi dampak fenomena La Nina di Selatan Kabupaten Lebak. Kepala BPBD Banten Nana Suryana mengatakan posko tersebut difungsikan sebagai pusat layanan informasi bencana serta sosialisasi guna memberikan edukasi antisipasi kebencanaan kepada masyarakat setempat.

Selama ini, berdasarkan laporan BMKG terjadi fenomena La Nina mulai Oktober sampai Desember mendatang dengan ditandai curah hujan tinggi, sehingga berpotensi terjadi bencana alam. Potensi bencana alam itu, di antaranya banjir, longsor dan angin kencang.

BPBD Banten menyediakan berbagai bantuan peralatan evakuasi dan ketersediaan logistik guna mengantisipasi dan memberikan pertolongan pertama jika suatu saat terjadi bencana. Peralatan evakuasi disediakan seperti perahu karet, tenda, alat pendeteksi bencana, alat kesehatan juga bantuan bahan pokok, makanan dan minuman.

"Posko bencana alam di selatan Kabupaten Lebak dipusatkan di Kecamatan Panggarangan," kata Nana.

Menurut dia, pendirian lokasi posko bencana alam di daerah itu karena sangat strategis dan lebih efektif untuk menjangkau Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Selain itu, pihaknya juga dibantu relawan mitigasi bencana, Polisi, TNI, instansi pemerintah daerah setempat.

Di samping itu, juga memberikan simulasi evakuasi kepada warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. "Kita memberikan edukasi melalui simulasi bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana alam itu," katanya.

Ia mengatakan, dampak fenomena La Nina menyebabkan intensitas curah hujan tinggi disertai angin kencang tersebut berpotensi menimbulkan bencana sehingga masyarakat harus mewaspadainya. BPBD Provinsi Banten juga berencana membuka posko tersebut hingga akhir tahun 2020 nanti.

"Kami bersama berbagai unsur terkait siap dalam memberikan layanan bantuan dalam antisipasi maupun pertolongan pertama saat terjadi bencana, sehingga masyarakat merasa aman" katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement