REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tingkat hunian hotel berbintang di Kota Medan mulai bergerak naik sekitar 10 persen pada libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang diikuti penetapan cuti bersama mulai 28 Oktober.
"Ada kenaikan hunian sekitar 10 persen sejak Rabu hingga akhir pekan sehingga tingkat hunian hotel berbintang di Kota Medan rata-rata 40 persen," ujar Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana di Medan, Rabu (28/10).
Sebagian besar tamu hotel warga Kota Medan dan sekitarnya.
"Meski tamu meningkat, manajemen hotel masih memberikan harga diskon untuk kamar hotel," katanya.
Diskon harga kamar hotel di Medan bervariasi mulai dari 20-50 persen. Potongan harga kamar hotel itu dilakukan manajemen hotel untuk bisa menarik tamu di saat masih ada pandemi Covid-19.
Apalagi, katanya, sebagian besar hotel masih belum mengoperasikan/menjual seluruh kamarnya untuk menekan biaya operasional. Tamu hotel yang naik itu juga diperkirakan antara akan turun lagi ke angka 30-an persenusai libur.
"Meski tamu sudah mulai banyak, manajemen hotel tetap menerapkan protokol. kesehatan. PHRI juga terus memantau operasional hotel agar tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.
PHRI, ujar dia, berharap pandemi Covid-19 berlalu sehingga bisnis hotel kembali berjalan normal. Dia menjelaskan, hunian hotel yang masih rendah hingga Oktober, akibat. masih minimnya kedatangan wisatawan dan kegiatan pemerintah dan swasta yang dilakukan di hotel juga masih sangat sedikit.
Denny menyebutkan, hari biasa, tamu hotel di Medan diisi warga dari luar kota yang sedang bertugas di Medan, sementara di akhir pekan, tamu hotel diisi warga lokal.